Jumat, 28 Juni 2019

Self Edu: Apa itu Literasi Keuangan Syariah?



Beberapa waktu yang lalu (hampir sebulan wkwkwk), aku mengikuti sebuah acara yang dihadiri oleh praktisi akuntansi syariah. Ditengah-tengah semangat yang membabi buta untuk memperdalam ilmu agama, aku juga tidak meninggalkan bidang yang selama ini menarik hatiku (akuntansi). Meski aku tidak begitu expert, namun aku diberikan kesempatan untuk hadir, duduk, menyimak, mencatat, dan bertanya di sebuah forum ilmiah. Tentu, hal ini membuatku bangga pada diri sendiri. Eitss, aku sadar betul bahwa aku duduk disana untuk mewakili teman-teman semua. ~ceilah!
Semua karena Allah. Jika bukan karena Allah, sama sekali tidak mungkin! Aku lo siapa btw? Butiran debu!
Niatan yang baik, ditunjang dengan usaha serius untuk belajar, mengantarkan aku untuk bisa berjalan di jalan yang terang. Sebelum aku duduk di forum itu, aku menggali informasi terkait dengan akuntansi syariah. Mencari tahu bagaimana praktiknya dalam kehidupan nyata. Maklum, meski dulunya juga pernah belajar di mata kuliah akuntansi syariah, aku masih suka lupa-lupa gitu dah wkwkwk.
Alhamdulillah! ketika sudah review dikit-dikit, aku jadi lebih nyambung dengan apa yang disampaikan oleh para keynote speaker dan jajaran praktisi yang soupppeeerr duperrr Masyaallah. Sungguh! Aku mencatatnya secara acak-acakan, dan dibawah ini adalah hasil rangkuman versi bagusnya (meski masih terlihat oret2an jugak).

Ketika aku bikin status di WA, beberapa teman menyerangku dengan manja wkwkw.
Sel itu apa? Sel itu maksudnya gimana? Jelasin!
Oleh karena saat ini sedang gabut akibat menyadari sebuah petunjuk (masalah hati), aku memutuskan daripada galau mending nepatin janji yang satu ini. Baiklahhhh
ACCELERATION SHARIA FINANCIAL/AKSELERASI KEUANGAN SYARIAH
Kenapa kok di Indonesia bermunculan bank syariah gini. Sejak kapan? Why?
Begitulah diriku yang terlambat berfikir ini. Mungkin diantara kalian sudah membuka rekening bank syariah sejak dulu kala. Hal ini berbeda denganku yang baru sekitar 4 bulan yang lalu beralih ke bank Syariah.
Menjawab pertanyaan receh diatas,
Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas beragama islam. Bukan hanya di Indonesia, fakta statistik (CIA World Factbook, 2019) juga menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara yang menempati posisi pertama dengan jumlah penduduk yang beragama islam sebanyak 225,25 juta jiwa. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk keseluruhan, maka diperoleh rasio sebesar 87,2%.
Oke, sudahi berbangga soal jumlah mayoritas beragama islam. Nah, sekarang gimana dengan praktik keuangan syariahnya?  
Indonesia dalam segi jumlah memang menang, namun dari segi praktik keuangan syariah masih sangat amat kurang. Bahkan, jika dibandingkan dengan negara upin-ipin pun, Indonesia masih tertinggal. Bayangkan, Indonesia hanya mampu berada di urutan ke-9 dari 10 negara islam lainnya, dari sisi aset industri jasa keuangan syariah. Itulah mengapa diadakan sebuah forum ilmiah yang secara khusus membahas tentang bagaimana percepatan keuangan syariah di Indonesia ini bisa berkembang lebih baik lagi.
Logikanya sudah ketemu ya? Lanjuttt….
Merujuk pada catatanku, dalam acara tersebut dijelaskan bahwa:
1.       Indonesia masih harus menguatkan strategi untuk meningkatkan KESADARAN LITERASI dalam hal keuangan syariah. Untuk melakukan itu, dibutuhkan sinergi yang baik dengan seluruh lapisan komunitas. Pemerintah sudah menerbitkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dibidang keuangan, dan perbankan syariah. Tidak hanya pemerintah yang berperan, Praktisi, Bank Indonesia, Penyedia Jasa Perbankan, dan Masyarakat, Akademisi juga turut bersinergi.
2.       Perkembangan industri keuangan dan perbankan syariah di Indonesia tuh sudah berjalan sejak 25 tahun yang lalu. Jadi, sebelum aku lahir di dunia yang fana, keuangan syariah tuh sudah ada. Tapi sayangnya, pertanyaan receh diatas baru timbul ketika aku duduk dibangku kuliah (tepatnya diusia yang rentan galau antara jajan beli ini itu, atau hemat demi beli buku-buku). Selama 25 tahun berjalan, ternyata keuangan syariah di Indonesia masih memiliki banyak tantangan. Salah satunya adalah tentang kemampuan untuk punya sumber daya manusia (SDM) yang paham, kompeten, dan mumpuni dalam keilmuan keuangan syariah.
3.       Sebenernya Literasi Keuangan Syariah tuh gunanya buat apa?
Pada intinya, prinsip keuangan syariah mengacu pada syariat islam yang berpedoman pada Al-Qur’an dan hadist. Islam sebagai agama merupakan konsep yang mengatur kehidupan manusia secara komperehensif, dan universal baik dalam hubungan dengan Sang Maha Kuasa (habbluminallah) maupun hubungan sesama manusia (habbluminnas) KOK JADI CERAMAH????? Mon maap!
Islam memberikan petunjuk tentang segala hal yang dilakukan dalam hidup, jika dikaitkan dengan tujuan melakukan kegiatan keuangan syariah, maka diperoleh tigal hal berikut ini:
a.       Akan tercipta peningkatan perilaku baik seseorang dalam sebuah lingkungan,
b.       Memberikan rasa aman dalam diri manusia itu sendiri, dan
c.       Ikut serta menyokong stabilitas ekonomi di Indonesia.
Tiga hal ini juga akan berpengaruh pada tigal hal lainnya yaitu, kemampuan, perilaku dalam keseharian, dan etika dalam menjalankan kehidupan.
Artinya, silahkan di kritisi sendiri (kepoin tentang hubungan keuangan syariah dengan banyak hal). Jika kamu sadar betapa indahnya muamalah dengan konsep syariah, Pasti! dengan sendirinya bakal bilang “That was amazing”.
Aku tidak ingin menjelaskan bagaimana pikiranku bisa bercabang, dan mengaitkan satu hal dengan hal yang lainnya, karena mungkin pikiran dan cabang-cabang dalam otakku ini bisa terdengar salah, alay, berlebihan, dan nggak nyambung kadang-kadang. Harap maklum, dulu jatah SKS di-mata kuliah akuntansi syariah hanya dua SKS (Dua gindil SKS yang sangat kurang untuk seorang hamba yang gak tau apa-apa sepertiku). Ingin tahu lebih lanjut? Mari berdiskusi denganku belajar dengan meningkatkan kegiatan literasi! wkwkwkw  
4.       Literasi keuangan syariah? Biar apa sih??
Biar familiar! At least kedepannya makin paham dan sadar dengan keberadaan penyedia jasa keuangan syariah (pindah dari konvensional menuju syariah). Dengan begitu, akan mudah tercipta keseimbangan antara layanan keuangan syariah, perencanaan keuangan secara syariah, dan dampak pemahaman tentang keuntungan bermuamalah dengan konsep syariah.
Disini aku sama sekali tidak menjelaskan tentang pengertian keuangan syariah itu apa, karna aku yakin diluar blog ini, sudah ada jurnal ilmiah, dan artikel yang lebih berbobot untuk kalian baca. Sengaja nulisnya gini aja, biar makin penasaran. Yang jelas, aku ingin mengajak kalian membuka tabungan syariah menggunakan akad wadiah. Bisa pake layanan bank manapun, yang jelas mari buka rekening baru, di bank syariah saja.

ditulis oleh manusia yang menolak untuk patah hati,
Selfi~

0 komentar:

Posting Komentar