Kamis, 08 November 2018

Self Edu: Gimana Aku Bisa Menulis Karya Tulis Ilmiah (KTI)


Some friends send me message and ask me to share how do I make a paper. Actually I'm still a newbie. Moreover there are many  people outside who can make scientific papers better than me. I'll share my personal experience bout writing paper but don’t expect too much yak wkwkw . You should know everything that i write here is purely the result of my personal journey. Entah ini layak untuk dikonsumsi kalian yang jauh lebih smart dari aku atau ndak. Pokonya ini based on my personal experiences. If you have different story or having a question, feel free to share with me. Bisa lewat ig atau email ya. 
Bismillah, Oke langsung aja ini tujuh poin gimana aku bisa menulis Karya Tulis Ilmiah from my own mind ^^ (ini sama-sama belajar yaaa, kalo ada yang kurang tepat boleh ikut berpendapat hehe)
1st : MERASA FRUSTASI
“Kok gitu?”
Wkwkw iya! Based on my personal experience, aku dulu emang gitu. Berangkat dari perasaan frustasi. Oiya frustasi yang aku maksud disini bukan frustasi yang disebabkan karena diputusin cowok/galau karna jomblo/frustasi karena dia online tapi gak bales wasapmu ya gesss -.- wkwkwk Bukan itu loh ya. Ini frustasi yang classy! Frustasi yang karena udah jibek dan lelah menahan ketidak-tauan yang akhirnya berimplikasi pada keinginan/semangat untuk menjadi bisa.
Ya! Aku merasa sangat frustasi, bagaimana tidak? Kuliah udah jalan tiga bulan tapi aku kayak keong yang stuck ga dapet achievement apa apa. Hal ini sangat jauh berbeda dengan masa-masa SMK yang tiap bulan almost always ada/ikut/menang lomba entah itu tari tradisional atau lomba lainnya (mohon untuk tidak menganggap ini sebuah kesombongan, melainkan ini adalah tamparan bagiku). Nah, waktu kuliah beneran nyewwww gituu. Semester satu-dua-tiga-empat benar-benar tidak menghasilkan apa-apa selain angka IPK. Beneran suram dan dark banget kala itu.
Gimana ga frustasi? Aku pengen nulis, tapi aku gatau apa-apa soal tulis-menulis, kalo-pun mau nulis yang ilmiah jugak gatau mau mulai dari mana, mau belajar yaa sama siapa? Belum punya partner yang se-visi juga. “How about your classmate?” Pada dasarnya mereka semua baik tapi entah mengapa sangat kurang aktif terhadap hal-hal yang berbau kepenulisan/riset. Semacam kuliah yaa kuliah aja begitu. sungguh menyedihkan bukan? Bukan~. Ada target tapi ngerasa itu mustahil untuk dicapai. That’s my big MABA PROBLEM’S. Jika kalian berada di posisi yang sama denganku, jangan takut! Perasaan sedih dan frustasi itu wajar tinggal gimana cara kalian mengevakuasi kesedihan/kefrustasian itu. Jika kebetulan kalian adalah MABA (Mahasiswa Baru) yang punya keingingan untuk bisa nulis karya ilmiah, Cobalah ikut organisasi kepenulisan non-jurnalistik Trus, kalo kebetulan juga kalian anak FE-UM aku sangat merekomendasikan kalian untuk bergabung dengan LP3ME. Sungguh! Bukan sekedar promosi. Ini karna aku nggak ingin kalian merasakan penyesalan yang aku rasakan dulu. 
"Nyesel gak ikut, coba kalo aku ikut LP3ME mungkin gak se-gabut ini" keluhku dalam hati.

“Ya Robb aku mau belajar, aku ingin bisa menulis suatu karya yang berguna T.T tapi hamba ndak tau harus mulai darimana Ya Allah??” doaku malam itu. Jika kalian pernah berdoa seperti itu. Selamat! Kita samaan ^^. Alhamdulillah, perasaan frustasi itu akhirnya mengantarkan aku pada semangat yang berkobar wkwkwk berkobar jare. Oiya, pernah dengar quote dari Imam Syafi’i nggak? Yang intinya gini loh “Bila kau tak tahan lelahnya belajar, maka kau harus tahan menanggung perihnya kebodohan” nampol bener kan?? Nah! Aku salah seorang yang tidak tahan dengan kebodohan diri sendiri, jadi aku lebih memilih lelah belajar ketimbang bego selamanya. Gimana? udah merasa frustasi belum? Kalo belum ayo frustasi dulu hehehe ^^
2nd : DO WHAT YOU LOVE, NO MATTER WHAT
Sebenarnya aku sering banget nyoba-nyoba buat karya tulis ilmiah. Di semester tiga-empat juga udah latihan buat KTI tapi setiap apply disuatu lomba entah kenapa selalu failed (Gagal lagi, gagal lagi. Ewhhh bisa jadi kegagalanku ini karna ga ada yang nge-bimbing gess! Mau minta bimbingan dosen? Dosennya sibuk sama jam kuliah dan tugas lainnya. Jadi, terpaksa struggling sendiri). Ada yang mengalami hal serupa???. Gapapa! Tetep semangat. Aku mengumpulkan sisa-sisa semangat dari kegagalan tersebut dan mencoba membuat evaluasi. Apa yang salah? Apa yang kurang? hehe Jangan dikira sekali nulis langsung dapet juara. Ndak! Dari 10x percobaan ikut lomba, cuman satu karyaku yang bisa lolos 10 besar final LKTIN “RATU GAYATRI 2017”(Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional di Univ. Negeri Jember). Itupun terjadi ketika aku sudah berada di semester lima. Karya tersebut adalah hasil pelarian dari rasa sumpek dan rasa bosan yang aku alami ketika KKN (Kuliah Kerja Nyata). Entah semua KKN begitu atau cuman aku aja yang ngerasain kalo KKN itu useless dan benar-benar tidak sesuai dengan ekspektasiku. Faedahnya KKN itu apa sih btw? semacam program leyeh-leyeh-main game, main kartu, cari gebetan-pindah tempat tidur-dan itu semua menurutku gak efektif karena terlalu menghabiskan banyak biaya. Biaya yang dikeluarkan gak sebanding dengan manfaat yang didapatkan. Ketika menjadi ketua ditempat KKN aku membuat berbagai program yang menurutku baik untuk semua pihak ehhh tapi aku malah dibilang individualis dan perfeksionis. Pikirku kala itu, KKN adalah program yang (beneran) menjadikan mahasiswa berpengaruh terhadap pembangunan/pengembangan di suatu desa. Kenyataannya malah berakhir dengan kegiatan pasrah yang ga jelas arah tujuannya wkwkw program ala-kadarnya yang penting ketika pembimbing datang semua terlihat oke-oke aja. Wagilahhh gak tuh? Aku yang awalnya menjadi ketua yang bersemangat, mendadak memilih diam daripada over handle yang berujung pada kena 'hate' padahal jugak udah di hate, parahnya ditinggal sendirian diposko dan yang lainnya pada makan bakso meninggalkan seluruh barang berharga mereka di posko wkwk Aku? Ya having fun sama warga sekitar dan adik-adik kecil yang antusias belajar (batinku, gini tah kuliah kerja nyata itu?). Salahku adalah menganggap mereka semua anak pramuka (pramuka yang mengamalkan dasa dharma) Kenapa pramuka? Ya! ketika aku menjadi pemimpin di pramuka, Segala ide yang aku kemukakan dihargai, kalaupun usulanku tidak diterima ya kita diskusikan untuk kebaikan berasama. Pasalnya ketika KKN, semakin aku memberikan kontribusi justru semakin aku nggak dihargai (mohon tidak menganggap gila hormat).
Daripada berdebat/rasan-rasan yang berujung pada penumpukan dosa, aku memilih menghabiskan banyak malam dan waktu luangku untuk diam, kemudian menulis. Nulis apaan? Ya nulis usulanku terkait dengan program kerja KKN yang gak bisa aku realisasikan. Semuanya aku tuliskan dengan penuh emosi menggunakan format PPKI (Pedoman Penulisan Karya Ilmiah) bisa di cek disini ges http://ft.um.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/PPKI-Pedoman-Penulisan-Karya-Ilmiah-2017.pdf.
Ketika LKTIN Ratu Gayatri aku memberanikan diri untuk mengusulkan ide KKN yang aku buat itu. Yaaahh~ Alhamdulillah meski hanya bisa sampai 5 besar aja hehe. Meski belum mendapatkan juara, aku merasa bangga pada diriku sendiri karena sudah berani mencoba. Saat itu aku yakin bahwa LKTIN Ratu Gayatri adalah bukti bahwa Allah sedang membantuku untuk bisa melawan keterbatasanku. Dari kejadian itu aku bisa dapet banyak ilmu dari peserta univ lain. Mulai dari public speaking, cara bikin KTI, dan banyak hal lainnya termasuk kesabaran. Seorang partner mengolokku dengan tegas “Jelas aja ga menang, yang kamu buat itu ga ada faedahnya” wkwkw Jleb bukan?. Saat itu aku cuman mbatin sambil berkata pada diriku sendiri “You did well Self! Next time ayok bikin sesuatu yang berfaedah! Pasti biso!!”
Aku menanamkan sugesti pada diriku sendiri bahwa “I love writing too much”. Entahlah, sugesti itu semacam sebuah magic! Ketika mulai merasa tertekan dengan suasana yang tidak nyaman. Aku memilih diam, dan menulis ketimbang koar-koar hehe. “Sel, kalo aku kok malah sebaliknya ya? Nulis malah tertekan?” Waduuuh. wkwkwkw, yaudah kalo kalian malah sebaliknya saranku mending lakukan sesuatu yang menyenangkan hatimu dulu. Kadang kalo aku gak mood nulis tapi terjebak dengan dateline yaa  aku bangun mood-ku dengan cara ngaji/ndengerin murottal surah-surah yang bikin ati adem/makan es krim/main gitar/makan bakso/makan mie setan kalo ga gitu yaa ndengerin musik atau nonton film. Do what you love first wkwkw. Kalo mood-nya udah kebangun yaudah langsung gasss!
3rd : IQRA, BACA, READ
“Mau nulis tapi nulis apa? tentang apa? bahas apa? gimana caranya? harus mulai darimana?”
Jangan berpaku pada pertanyaan-pertanyaan itu. Cukup mulai aja dulu. Perbanyak baca topik/berita/ atau apapun yang kalian sukai. Sebisa mungkin bikin hal yang disuka sebagai satu titik fokus. Kalo aku pribadi sangat addicted dengan sesuatu yang  berkaitan dengan dunia pendidikan, kesenian, ekonomi, sosial budaya, pariwisata dan lingkungan (humaniora) kalo kamu gimana? Apa bidang yang kamu sukai? Nah! kalo udah menentukan apa bidang yang kamu suka, Ayok dikepoin. Anggep aja bidang  tersebut layaknya kakak kelas yang kalian taksir di SMA wkwkw. Kepoin sampe ke akar-akarnya jangan kasih longgar. Baca dan cari tau dari berbagai sumber mulai dari tafsir quran/berita/jurnal/atau literatur lainnya.
“Ide itu dapetnya darimana sih mbak?”
Yang jelas bukan dari mbah dukun! Wkwkw. Kalo sudah sampe disini artinya kalian udah punyak mood yang bagus nih. Oke! Baru-baru ini aku menulis karya ilmiah tentang lingkungan.
“Kok bisa kepikiran?” 
Kalian tau kan? banyak sekali permasalahan yang ada dalam hidup ini wkwkw hidupmu aja gess, hidupku ga ada masalah kok wkwkw. Ora-ora. 
Gini, Tentunya dalam bidang yang kamu sukai tadi pasti ada permasalahan yang terjadi. Oleh karena itu, cobalah untuk menjadi bermanfaat dan berpengaruh dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Syukur-syukur kalo bisa mengatasi masalah sampe ke akar-akarnya. Sebagai akademisi, biasanya aku lebih memilih menghasilkan karya tulis yang nantinya diberikan kepada pihak yang berkepentingan, namun penghargaan yang aku dapatkan kemarin mangajarkan aku arti pentingnya implementasi sebuah karya tulis. More than word, action is important.  Tapi, kalo belum bisa yaaa jangan bikin sesuatu yang muluk-muluk. Ingat selalu bahwa perubahan yang besar itu dimulai dari hal-hal yang kecil. Bikin kontribusi kecil aja dulu yang penting implementasinya jelas, tepat sasaran dan masuk akal (ini lebih baik daripada teriak-teriak dijalanan protes sana sini tapi ga memberikan kontribusi apa apa).  
“Caranya bikin ide jadi more clear gimana ya?” BACA,IQRA, READ! Semakin aku membaca semakin aku merasa kecil. Ya! meski udah sekolah bertaun-tahun masih banyak hal baru yang belum aku ketahui” quote by Selfiana. wkwkw piye?? wes mirip motivator apa belom? hahaha.
Aku punya minat dalam bidang lingkungan, yaudah aku cari berita terkait dengan permasalahan lingkungan (misalnya: banjir). Nah, ini berlaku pada semua bidang ilmu ya. Cari tau mulai dari penyebab, solusi yang udah ada, dan strategi gimana caranya mengatasi permasalahan tersebut. Ketika sudah dapet solusinya/ide, jangan bosen-bosen baca lebih banyak literatur dan temukan unsur keunikan dari solusi yang kalian buat. Sekiranya, itu dapat membedakan solusimu dengan solusi yang sudah ada pada umumnya.
Biasanya, permasalahan banjir dapat diatasi dengan cara menanam pohon. Akan tetapi, penanaman pohon membutuhkan lahan yang luas, dan juga membutuhkan waktu yang cukup lama kan? Nah! Trus aku mikir, gimana ngatasi banjir di desa yang padat penduduk atau desa yang ga punya lahan luas kayak yang terjadi di Sidoarjo? Setelah aku baca-baca, ternyata ada cara lain yang bisa digunakan untuk mengatasi  permasalahan banjir yaitu dengan membuat Lubang Resapan Biopori (LRB). Solusi mengatasi banjir menggunakan LRB bukan hal yang baru, oleh karena itu harus digali lagi apa unsur keunikannya. Aku perlu membuat konsep implementasi dengan metode tertentu atau strateginya dibikin yang anti mainstream. Oiya, ide/gagasan disini ngga harus selalu mengatasi permasalahan yaa. Bisa juga membuat sebuah inovasi (sesuaikan dengan bidang yang kamu sukai. Misalnya kamu pandai bikin aplikasi yaudah coba kembangin aplikasi yang bisa berguna bagi orang lain).
Dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah, membaca merupakan kunci utama. Selain menambah pengetahuan, membaca  itu bikin semua sel-sel saraf pada otak jadi aktif. Kalo sel-sel saraf otaku dah aktif, maka itu akan membuat otak menjadi lebih mudah berkonsentrasi. Melalui membaca, maka akan dengan sendirinya bisa membuat inovasi yang mungkin belum pernah dilakukan oleh orang lain. Kalo kata dosenku dulu, orang yang suka baca itu lebih mudah berkonsentrasi pada satu hal yang ia fokuskan (Suryani, 2018).
Wahyu  yang diterima nabi Muhammad SAW aja juga baca kok, masa iya kita umatnya ogah-ogahan baca? Hmmmm~
4th : BUAT TO DO LIST
To Do List akan membuat hasil karya ilmiahmu selesai dengan maksimal. Biasanya, dari ide yang aku punyak, aku buat judul, dari judul aku kembangkan menjadi bab, dari bab aku kembangkan menjadi sub-bab, dari sub-bab aku kembangkan menjadi suatu kalimat yang membentuk paragraf-paragraf (kalo kata orang jawa di-‘reng-reng’ disek ben gak lali). Oleh karena itu, penting untuk membuat list.
Menulis karya ilmiah nggak bisa disamakan dengan cetak foto yang bisa langsung jadi/kilat rek. Selalu ada prosesnya. Jadi harus punya timeline yang jelas kapan mau ngerjain bagian awal (latar belakang, tujuan, manfaat), kapan ngerjain bagian inti, sampe dengan bagian penutup. Kebetulan aku tipe orang yang mengerjakan KTI sesuai dengan sistematika hehe (kan kadang ada juga yang lebih suka ngerjain bagian intinya dulu baru bagian awal trus penutup). Jika kalian buka link terkait dengan PPKI diatas, maka kalian akan melihat bahwa sistematika karya ilmiah itu terdiri dari beberapa bagian. Kalo karya ilmiah yang kalian buat memang diniatkan untuk apply lomba, perhatikan juga sistematika dan timeline yang ditentukan oleh pihak penyelenggara. Beberapa temanku punya ide/gagasan yang sangat menarik. Akan tetapi, dia gagal karena diakhir  merasa kurang maksimal dalam hal penulisan. Leyeh-leyeh diawal, pas udah deket dateline malah sumpek dan ga bisa all out. Sayang banget ya kan kalo udah gitu?
5th PERHATIKAN POIN PENTING INI
Latar Belakang
From my own mind ^^, latar belakang adalah bagian yang bisa dibilang gampang-gampang susah. Kenapa begitu? Ya! Menurutku bagian ini sangat menuntut adanya harmonisasi paragraf. Semua alasan kenapa kalian nulis karya ilmiah dengan judul tertentu dan mengapa itu menjadi penting untuk dibahas harus diungkapkan dengan jelas dan sistematis dibagian ini. Lebih jelasnya akan aku berikan contoh (semoga gak tambah bingung yaa). Misalnya aku punya karya tulis ilmiah yang berjudul “Revitalisasi Sejarah Candi Sumberawan berbasis Community Based Tourism Menuju Perekonomian Desa Wisata yang Mandiri”. Nah, dengan judul KTI seperti itu, kurang lebih latar belakang begini :
Paragraf 1 fokus membahas tentang perekonomian dalam bidang pariwisata. Mulai dari peran pariwisata terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDP) sampai dengan pentingnya perekonomian desa wisata bagi masyarakat. Uraikan juga terkait dengan perekonomian desa yang mandiri itu yang bagaimana. 
Paragraf 2 Fokus membahas kendala pengembangan dan pengelolaan wisata desa bersejarah.
Paragraf 3 membahas tentang usaha yang sudah dilakukan untuk mengembangkan dan mengelola wisata desa bersejarah.
Paragraf 4 membahas tentang pentingnya revitalisasi sejarah yang berimplikasi pada peningkatan pada perekonomian desa yang mandiri.
Paragraf 5 menjelaskan mengapa alasan memilih konsep community based tourism (CBT). Kaitkan dengan revitalisasi sejarah dan perekonomian desa wisata yang mandiri. Di kalimat terakhir tegaskan lagi apa fokus kalian dalam menulis KTI.
Sebisa mungkin antara satu paragraf dengan paragraf lainnya saling berkaitan. Hal ini berlaku pada semua bab. Usahakan juga pake data-data yang REAL GOOD. Entah itu nominal, atau persentase. Jaman udah canggih kok, jadi mau cari data model apa aja gampang, asal keyword-nya tepat. Kalo data yang dibutuhkan terkait dengan bencana bisa akses webnya Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI), kalo soal internet bisa akses webnya Asosiasi Jasa Pengguna Internet Indonesia (AJPII). Apapun ada di gugel, bahkan mau search tumo aja juga keluar kok wkwkwk. Yok bersyukur. Salah satu wujud syukur adalah menggunakan hak searching sebagai generasi millennial dengan bijaksana. ^^
Kajian Pustaka
From my own mind ^^, Kajian pustaka itu merupakan part yang menjadi patokanmu nulis KTI . Bisa bersumber dari Undang-Undang, penelitian sebelumnya (dengan syarat, punyak variabel yang sama ‘gampangane ngene gess! Misal aku mbahas permasalahan banjir menggunakan LRB, yowis aku cari penelitian sebelumnya yang mbahas soal banjir-LRB), bisa juga dari buku. Kalo aku jarang banget pake buku. Kenapa? Buku itu mahal ges wkwkwwk. Biasanya aku baca jurnal ilmiah aja. Bisa googling di google cendekia/google schoolar/research gare/ random aja search di google. Jangan sekali-sekali ngutip dari blog! Kenapa? Karena blog yang nge-sahre materi-materi kuliah itu ga bisa dipertanggung jawabkan. KECUALI BLOG-KU WKWK Anyway blogku ga pernah nge-share materi/teori-teori yang asal comot dari blog sebelah atau sejenisnya. Yang ada cuman tips yang aku tulis based on pengalaman pribadi. Seluruh hasil KTI ku tidak akan pernah aku publish melalui blogspot. Kenapa? Karna sudah ada tempatnya sendiri ~eaaaak.
Bagian Inti
From my own mind ^^, bagian inti itu membahas segala hal terkait dengan idemu. Dibagian ini biasanya ga ada format ‘saklek’-nya. Masing-masing KTI disesuaikan dengan kebutuhan kalian. Kalo tadi contohnya tentang “Revitalisasi Sejarah Candi Sumberawan berbasis Community Based Tourism Menuju Perekonomian Desa Wisata yang Mandiri” maka dibagian inti harus dijelaskan maksud dari ide ini apa. Revitaslisasi Candi Sumberawan itu gimana maksudnya? Community Based Tourism itu apa dan gimana maksudnya? Trus hubungannya dengan perekonomian apa? gimana ceritanya revitalisasi sejarah candi bisa membuat perekonomian desa wisata menjadi mandiri? . Pokonya dijelaskan sejelas-jelasnya. Pastikan konsep/idemu bisa tersampaikan dengan baik. Kalo bingung, terlebih dahulu kembangankan judul/idemu menjadi list-list hal yang penting untuk dibahas, setelah di list segera dibikin uraiannya. (Godaan ngerjain part ini itu adalah pemikiran yang bercabang-cabang. Diperlukan fokus ekstra untuk ngerjain part ini). Mood harus beneran dikendalikan dengan baik.
Kutipan - Daftar Rujukan
Aku sudah pernah merasakan dibilang plagiat oleh salah seorang dosen senior dengan history pendidikan yang sangat memukau (penguji skripsi utamaku). Namun, diakhir beliau mengatakan bahwa aku adalah sejatinya XXXX wkwkw mantapss. “Kok bisa dibilang plagiat?” Hal itu terjadi karena aku tidak membuat daftar rujukan dan mengutip dengan cara yang salah. Nah, hal ini harus menjadi perhatian bagi siapapun yang mau nulis karya tulis ilmiah. Jujur itu penting. Kalo kalian mengambil kalimat orang lain yaa tulis-lah. Cara mengutip langsung dan tidak langsung, semuanya ada di PPKI (baca aja). Tips dari aku, setiap selesai mengutip suatu kalimat langsung tulis daftar rujukannya! Jangan nunggu nanti-nanti atau ditulis ketika KTI nya udah kelar. Jangan! Daripada ada yang terlewatkan mending daftar rujukan di-list at the same time  atau sesaat setelah mengutip. Cara penulisan citation bisa dilihat di link ini yaa https://www.otago.ac.nz/library/pdf/Harvard_referencing.pdf(SEMANGAT BACA!!)

6th MINTA ORANG LAIN BUAT NGE-REVIEW
Setelah selesai nulis semua bagian dan merasa yaqin udah selesai, mintalah pendapat orang lain. Aku biasanya minta tolong temen kos/mbak/ibuk. Kalo yang nge-review bisa memahami isi KTI mu, artinya 75% bisa dibilang KTI yang kamu buat masuk dalam kategori KTI yang baik. Kata Indra (mawapres UM 2017), KTI yang baik itu yang bisa dipahami oleh para pembacanya. Kalian juga boleh meminta bantuan senior yang lebih expert untuk meminta kritik/saran.revisi. Aku-pun juga demikian. Selain minta tolong orang laun buat baca aku juga minta tolong suhu buat ngoreksi karya tulisku.
Tips ke 7 soon yaa karena lebih spesifik terkait dengan gimana caranya bisa lolos final LKTIN. Kalo tak terus-terusin malah kepanjangan dan berujung pada gak mau baca lagi wkwkwkw.
~tertanda, aku yang ingin selalu belajar
Selfiana.

Continue reading Self Edu: Gimana Aku Bisa Menulis Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Rabu, 07 November 2018

Self Story: Meraih Untuk Menjadi


At first, I made this paper to take part in a competition with the theme of the process of being creative. Well, maybe the quality of this story is not good, so i just enter the top 20, hahaha. Unfortunately, only the top 10 are published. it's mean this storyhavent been published, so I just published on this blog ~ based on my personal experience.
DO YOUR BEST,  LET’S BREAK THE LIMITS !!!
Selfiana, begitulah orang memanggilku. Aku adalah seorang mahasiswa jurusan akuntansi di salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia buruh angka wkwkw. Baru-baru ini aku mendapatkan pengalaman yang sangat luar biasa dalam dihidupku. Ya! hanya dengan menulis. My love, simak cerita berikut ini:
Allah give what you need, so dont be Argue!
Sebelum memasuki semester akhir, seluruh mahasiswa jurusan akuntansi berbondong-bondong mengisi sebuah formulir yang digunakan untuk memilih dosen pembimbing yang akan memberikan arahan ketika mengerjakan skripsi nanti. Tentunya, aku memilih dosen yang sedikit banyak mengenal dan mengatahui kemampuanku. Beliau adalah Pak Tuhardjo/Pak Tu. Selain baik hatinya, beliau merupakan dosen yang selalu menginspirasiku. Ketika mengajar beliau selalu menjelaskan seluruh materi pembelajaran secara sistematis, dan detail bangettt. Mahasiswa yang sebelumnya gak paham dan gak tau apa-apa, medadak jadi paham waktu dijelasin sama Pak Tu. Hebat sih bapak ini, karena itulah aku memilihnya sebagai dosen pembimbingku. Namun, tuhan berkata lain. Pengumuman keluar dan yaaah! aku mendapatkan dosen pembimbing yang bernama Bu Endang yang terkenal killer, susah ditemui karna jam terbangnya yang tinggi, dan dosen ini super perfeksionis. Aku galau semingguan “Gimana nanti kalo aku gak lulus-lulus? Gimana ini? Gimana dong aaaaa sedih bangettt aku” keluhku saat itu. Jujur, aku merasa sangat kecewa dengan pihak jurusan yang menentukan keputusan itu. Aku merasa iri dengan teman lain yang dibimbing oleh Pak Tu. Aku sempat menangis karena apa yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan hati ini. Feel so sad, my love.
Melihat diriku yang murung semingguan, ibu mengatakan “Westalah, udahan nak sedihnya. Kamu pernah dengar ndak? Allah itu selalu memberikan apa yang dibutuhkan hambanya, bukan sekedar yang diinginkan. Ibu yakin, kamu pasti bisa! Harus berpikir positif, sekarang coba cari sisi baiknya Bu Endang”. Meski awalnya masih ‘ngedumel’ dan tetep sok sedih, perlahan aku mulai bisa memahami apa yang dikatakan oleh Ibu. Ya! tuhan memberikan apa yang aku butuhkan. Setelah aku mencari tahu sisi baik Bu Endang, aku mendapatkan informasi bahwa dalam proses bimbingan beliau benar-benar totalitas. Selain menjadi dosen, beliau juga memiliki jabatan sebagai ketua di salah satu sub bidang lembaga pengembangan dan penelitian pendidikan kampus.
Pertama kali bimbingan, aku bertemu dengan 20 anak yang dibimbing oleh Bu Endang. Kami berkumpul untuk mendapatkan pengarahan teknis bimbingan. Melihat beliau yang begitu semangat menjelaskan, aku mencatat sedetail mungkin segala informasi pada bimbingan pertama ini. Intinya, Bu Endang ingin seluruh mahasiswa bimbingannya mengerjakan skripsi dengan unsur kebaruan dan keunikan.”Kalian cukup ajukan satu judul skripsi aja. Satu judul yang udah matang dari segi konsep dan harus dibikin se-implementatif mungkin”. Jelas Bu Endang. Hari demi hari kulewati dengan merenungkan apa yang diingikan oleh Bu Endang. Alhamdulillah, cukup dengan merenung tiga hari Allah berikan aku jawabannya.
Terimakasih Pak Cipto Wardoyo :*
 “Kenapa yaa mahasiswa selalu maunya yang gampang-gampang?, mbok yaa sekali-kali skripsinya dikerjakan pake rancangan penelitian Solomon Four Group Design” Sindir Pak Cipto ketika mengajar mata kuliah penelitian pendidikan di kelasku kala itu. Secara tidak langsung, kata-kata Pak Cipto-lah yang menuntunku untuk melawan segala keterbatasanku dalam hal riset pendidikan. Umumnya rancangan penelitian Solomon Four Group Design digunakan oleh mahasiswa kedokteran, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk digunakan pada penelitian pendidikan. Dari berbagai sumber yang aku peroleh, rancangan penelitian ini memiliki berbagai keunggulan salah satunya adalah kualitas informasi yang dihasilkan lebih valid. Namun, rancangan penelitian ini juga memiliki kekurangan seperti waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penelitian cukup lama, dan biayanya juga tidak murah. Well, yeahh meski terdengar agak sok dan nekat aku memberanikan diri menggunakan rancangan penelitian Solomon Four Group Design. Aku mengakui bahwa diriku ini cukup nekat dan terlalu berani. Bayangkan saja, aku memantapkan hati memilih rancangan penelitian ini tanpa mengetahui bagaimana analisa datanya, dan statistik apa yang nantinya aku gunakan. “Dipikir belakang aja, toh ga ada ilmu yang ga bisa dipelajari. Unsur kebaruan udah, trus unsur keunikannya apa yaaaa?” Tanya sisi lain dari diriku yang sok tau kala itu.
Kuis Act-Count-Think dan Youtube
Aku memutuskan untuk mengembangkan metode belajar kuis tim dengan nama kuis act count think dengan menggunakan youtube sebagai sumber belajar. Menurutku, kuis act count think dan youtube merupakan dua hal yang memiliki keunikan. Kalo ide kuis act count think sebenarnya berangkat dari teori kuis tim yang dikembangkan oleh Silberman, aku hanya memodifikasi-nya menyesuaikan dengan mata pelajaran akuntansi. Kemudian, aku memilih youtube karena aku pribadi adalah pengguna aktif youtube.
Selain belajar, aku sering banget akses youtube untuk sekedar lihat berita, tips-tips dan juga update musik terbaru. Oleh karena itu aku berpikir untuk membuat audio-visual dengan tema akuntansi, sehingga siswa tidak hanya menggunakan youtube untuk sekedar bermain, tetapi juga bisa belajar dengan berbagai kemudahan. Finally, unsur keunikan udah ditemukan.
Accepted
Siang itu aku menyiapkan diri untuk menemui Bu Endang. Aku ingin konsultasi judul dan meminta pendapatnya tentang Solomon Four Group Design, kuis act count think, dan youtube. Sebelum bertemu dengan Bu Endang, aku sempat  bertemu dengan seorang teman yang telah mengajukan judul “Gilak, aku belum dapet ACC. Ternyata, apa yang ditanyain Bu Endang unpredictable. Susah banget sel naklukin Bu Endang L padahal aku tadi udah ngerasa siap banget, eh gatau-nya malah ditanya sesuatu yang diluar dugaanku. Wes kamu berdoa o aja. Nanti juga kamu bakal ngerasain atmosfer yang aku rasain tadi” Kata seorang teman yang baru saja selesai konsultasi judul. Dengan membawa selembar kertas yang berisi judul dan sebuah buku yang bertuliskan oret-oretan konsep penelitian, aku bergegas menemui Bu Endang. *suasana tegang di ruang dosen.
Selfiana: Assalamualaikum Bu.
Bu Endang: Waalaikumsalam, ya mbak ada apa? (sambil pegang hp, suasana hening bangeettt)
Selfiana: Saya mau konsultasi bu (menyodorkan selembar kertas)
Bu Endang: Hmm, coba jelasin, ini maksud penelitianmu apa?
Selfiana: Jadi gini bu, bla bla bla bla bla (aku mencoba menjelaskan sedetail mungkin konsep penelitianku. Dalam waktu singkat, aku menjelaskan gambaran tentang Solomon Four Group Design, kuis act count think, dan youtube )
Bu Endang: Oke, saya ingin tahu isi bab 1, 2 dan 3 dari penelitian yu ini. (Ambil bulpoint, langsung di ACC).
Believe or not that’s happened. Pertama kali konsultasi judul langsung accepted. Dari sinilah semangatku terbentuk. Aku termasuk tipe orang yang gampang dibuat bahagia dengan hal-hal kecil. Bagi sebagian orang, judul diterima sama dosen pembimbing itu semacam hal yang biasa tapi bagiku its a big deal, my love. Haha good job Sel.
Selama proses pengerjaan bab satu sampai dengan bab tiga, aku hanya bimbingan dua kali. Mengapa hanya dua kali? Entahlah. Aku pribadi lebih suka belajar sendiri dan mempersiapkannya dengan baik. Ketika semuanya udah clear, dan aku udah bener-bener siap, baru konsultasi. Jika memang tidak ada hal yang perlu dikonsultasikan ya ngga perlu konsultasi hehehe. Ketika ada revisian pun, aku berusaha mengerjakannya dengan sebaik-baiknya, hal-hal yang mungkin tidak termasuk poin resvisi tapi kaya masih ada kalimat yang kurang tepat, atau ada paragraf yang ngga nyambung, aku coba edit lagi. Biasanya sebelum aku setor naskah ke dosen pembimbing, aku meminta tolong teman kos untuk membacanya. Ketika mereka bisa memahami apa yang aku tulisan, itu berarti tulisanku sudah baik. Jadi, ketika setor revisian bener-bener udah dicek semua. Ya, ini ngga berlaku pada semua orang. Bisa jadi tips, bisa juga tidak. Fleksibel aja yaaa ^^
I’m 99% Plagiarism
Dalam waktu sebulan, aku menghabiskan malamku lebih keras dari biasanya. Jam tidurku kurang lebih hanya tiga jam dalam sehari. Sisanya aku gunakan untuk mengerjakan skripsi. Malam demi malam aku habiskan waktuku untuk membaca buku, jurnal, dan berbagai sumber belajar lainnya. Aku mencoba mem-parafrasa-kan apa yang sudah aku baca. Aku menulis dan mengutipnya dengan benar. Well, yeahh tiba saatnya bagiku untuk mendaftarkan diri pada mata kuliah seminar proposal (sempro) alias mengujikan penelitianku mulai dari bab satu sampai dengan bab tiga (pendahuluan, kajian pustaka, dan metode penelitian). Aku mendapati namaku akan diuji oleh Pak Tu (seneng dong diuji sama sesorang yang pernah aku inginkan sebagai pembimbing). Beberapa hari kemudian, ada revisi jadwal dari jurusan. Why Me?? You know what? Pembimbingku ganti !! “Ini apa sih? Kok pembimbingku ganti gini? Kenapa musti aku yang diganti pembimbingnya? Haduuhhh ini pihak jurusan dendam sama aku atau apa sih?” kataku sambil kesel banget. Rasanya pingin nangis lagi  masa iya aku diuji sama dosen yang bisa dibilang lebih perfeksionisnya ketimbang Bu Endang, lebih killer dari Bu Endang huhuhu what the hell its it ?
Namanya Bu Ani, beliau baru saja menyelesaikan studi PhD di salah satu universitas terbaik di Australia. Kebayang gak sih standar-nya kaya gimana? Ujian sempro bisa dibilang malapetaka, dan bisa dibilang berkah. Faktanya, ketika ujian sempro telah selesai aku mendapatkan banyak kritikan dan masukan. “Mbak! Kok saya sebel yaa? Ini cara nulis kutipannya nggak konsisten. Ini kamu plagiasi kah? Udah gak ada daftar isinya, gak ada daftar rujukannya. Kalo gak ada daftar rujukannya gini, ini karyamu 99% saya nyatakan plagiasi berat loh” Tegas Bu Ani. Kebodohan yang gak bakal aku ulang seumur hidup. Berani-beraninya daftar sempro padahal belum bikin daftar rujukan T_T. Aku melihat wajah Bu Endang yang sangat kecewa saat itu. Rasanya aku telah melakukan dosa besar “Ya allah, ini emang salahku yang entah kenapa nggak buat daftar rujukan. Tapi Asli, aku nggak plagiasi. Aku hanya kurang belajar cara menutip yang benar. Bu Endang pliss jangan kecewa sama aku” suara hatiku kala itu. Setelah selesai sempro, aku menangis di pojokkan gedung fakultas. Aku merasa sangat menyesal. Eberapa menit kemudian, aku menerima pesan  whatshapp dari Bu Ani. Intinya, beliau memintaku untuk menemuinya karena ada hal-hal yang masih ingin disampaikan. Aku bergegas mengusap air mataku dan menemui Bu Ani “Menurut saya karya mu ini sudah bagus, tapi perlu di smooth lagi untuk penulisannya. Jangan gunakan kalimat yang bertele-tele, nanti esensi dari tulisanmu hilang” kata Bu Ani dengan sabar dan tegas. Ketika Bu Ani menyampaikan masukan dan kritikan seperti itu, aku menguatkan diriku untuk senantiasa  berpikir positif. “Aku harusnya bersyukur, lebih banyak revisi artinya lebih banyak lagi aku harus belajar” pikirku kala itu. Ada lima puluh delapan catatan revisi dari Bu Ani. Entah kenapa, aku justru semakin semangat. Aku seneng banget dapet banyak revisian dari Bu Ani. Kalo dipikir-pikir, the logic is Bu Ani udah pasti baca semua isi karya tulisku, itulah mengapa beliau bisa memberikan catatan sebanyak itu. Meski sempat dibilang 99% plagiarism, aku menyakini bahwa semua yang disampaikan Bu Ani adalah jalan untuk aku menjadi mahasiswa yang lebih baik lagi. Aku yakin jika aku bisa memperbaiki lima puluh delapan catatan revisi dari beliau, aku akan menjadi penulis yang hebat.
Aku Masuk Koran, Segalanya Terbayar!
Setelah melaksanakan penelitian kurang lebih selama dua minggu, aku mengalami kesulitan untuk menganalisa data yang aku dapatkan. Aku udah coba baca berbagai sumber yang membahas tentang rancangan penelitian Solomon Four Group Design, tapi tetep aja gak mudeng (entah akunya yang bego atau gimana) hehehe. Mungkin, dasarnya aku orangnya bego tapi punya kebiasaan ngotot pengen bisa -.- yaudah tetep aja cari tau. Sambil baca jurnal online, terkadang aku main aplikasi instagram. Pas lagi iseng-iseng scrolldown, aku dapet informasi Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional di Universitas Negeri Jakarta. Kebetulan, judul dan tema penelitiannya nyambung sama skripsiku “Ya Rab, aku kok pengen masukin skripsiku ke LKTIN ini ya? tapi gimana?? Bab empatku (pembahasan) gak selesai-selesai, masih stuck in the dark gini” keluhku.
Kesempatan gak datang dua kali. Selagi bisa diusahakan aku ambil kesempatan yang ada di depan mataku. Aku memberanikan diri mengikuti lomba tersebut, dengan mengganti metode penelitian yang lebih mudah (bukan menggunakan rancangan penelitian Solomon Four Group Design).
Sejujurnya aku tidak berharap banyak, karena memang tidak ada yang spesial dari penelitianku ini selain tentang rancangan penelitian Solomon Four Group Design. Namun, tuhan berkata lain. Mungkin karena kesungguhanku dan doa dari keluarga, Allah memberikan aku kesempatan untuk berangkat sebagai finalis dan memaparkan hasil penelitianku di hadapan dewan juri. Alhamdulillah, aku mendapatkan Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional di Universitas Negeri Jakarta.  That’s the best achievement I ever had. Ya seneng dan bersyukur banget, bisa lomba, bertukar pikiran dengan finalis lain, jalan-jalan ke jakarta gratis dibiayai oleh pihak Fakultas.
Sepulang dari Jakarta, aku lebih semangat untuk mencari informasi tentang rancangan penelitian Solomon Four Group Design. Aku percaya bahwa selalu ada jalan bagi siapapun yang mau berusaha. Finally, aku mendapatkan pemahaman setelah sekian lama mencoba. Aku menemukan jurnal yang berusia cukup tua dan beberapa buku yang membahas mengenai Solomon Four Group Design . Aku meminta pendapat Bu Endang atas pemahaman yang aku dapatkan. Tentunya, beliau memberikan banyak masukan padaku. Sembari konsultasi aku juga menyampaikan kabar bahagia bahwa aku baru saja mendapatkan Juara hehe beliau terlihat begitu apreciate. “Bu Endang berani nih memasukkan skripsimu ini ke Jurnal Internasional. Gimana yu brani nggak?” tanya Bu Endang dengan suara yang kayanya lagi bangga gitu hehe. Aku menjawabnya dengan sangat sederhana “Berani Bu.” Jawabku. Sebuah kesepakatan yang indah bukan? ketika mendapatkan tawaran seperti itu , aku merasa bangga pada diriku sendiri. Sepulang dari menemui Bu Edang aku langsung memberikan penghargaan pada diriku sendiri dengan membeli jus melon dan mie ayam langganan dekat denan kampus. Jujur, aku menangis haru ketika mendapatkan tawaran dari Bu Endang. Aku merasa bahwa segala hal yang aku lakukan tidak ada yang sia-sia. Ya benar! Aku memang cengeng dan sedikit alay but i’m cute enough right?
My love, luar biasa sekali. Banyak hal yang tidak terduga. Dua minggu setelah pulang dari Jakarta, ada seorang wartawan media cetak yang menghubungiku melalu direct message  instagram. Beliau tertarik dengan perjalananku ketika mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional kemarin. Beliau mewawancaraiku dan menanyakan banyak hal tentang diriku. Kedua orantuaku merasa sangat bangga karena anaknya bisa masuk koran. Lucu dan indah sekali perjalanan hidup di semester akhir ini.


Semoga saja sidangku, dan perjalanan mengikuti lomba senantiasa mendapatkan kelancaran dan hasil yang baik (ALHAMDULILLAH SEGALANYA SELESAI DENGAN SANGAT BAIK WKWKW). Semoga, siapapun yang membaca cerita ini bisa mendapatkan sesuatu yang bermanfaat. Selalu semangat jalani hari. Do your best, and break the limits !! Salam Sayang, Selfiana.
Friday, May 18th 2018
Continue reading Self Story: Meraih Untuk Menjadi

Selasa, 06 November 2018

Self Story : My Undergraduate Journey – Part 2

Istiqomah emang bukan hal yang mudah gess! Wkwkwk rencananya mau nulis dan ngepost seminggu sekali ehhhh pada akhirnya terlampau lebih dari sebulan baru di post :D hehe
STORY
Semester 2 adalah semester terakhirku tinggal di asrama wkwkw. Sekarang kalo inget masa-masa tinggal di Asrama mahasiwa UM dududuh jadi baper. Di semester ini aku masih ditunjuk sebagai ibu RT jadi kalo ada apa-apa temen-temen asrama yaa curhatnya ke aku. Mulai dari curhat soal sesuatu yang berbau horror, keribetan menjelang festival warga asrama, sampe kekhawatiran temen-temen panitia bakti sosial asrama yang ditarget punya dana >10juta. Tinggal di asrama mengajarkan aku banyak hal soal survive. Beneran bisa jadi multi-peran (kadang jadi ibu/temen/sahabat/lawan debat). Jika diingat kembali, udah 3 tahun yang lalu aku meninggalkan tempat yang pertama kali menjadi rumahku di Malang. Yang awalnya ogah-ogahan sholat berjamaah karna harus turun ke lantai satu, masak-masakan, antri setrika, cuci baju berjamaah, nikmatnya lari-larian karna takut telat pulang dan kekunci, Hmmmmm #rinduasramaUM (rindu suasana, dan hiruk-piruk didalamnya) wkwkwkw.
KESAN YANG PALING MENDALAM
Kesan yang mendalam adalah ketika aku mengalami kondisi badan yang turun drastis dan seminggu kemudian dapet kabar kalo dapet beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik). Awalnya kehujanan gitu, trus habis kehujanan langsung malemnya demam biasa. “Halah! Demam” Yup! Menyepelekan dan belum bisa mengukur kekuatan fisik diri sendiri. Waktu itu aku sama sekali nggak menganggap demam adalah hal yang serius. Jadi makin ku forsir buat belajar ditambah jam makan yang berantakan. Kadang malah ga makan, cuman minum jus aja (antara ngirit,dan emang ga mood makan) wes pokonya nggak life health banget. Tiga hari aku demam, pup ga teratur, sampe muntah-muntah ga jelas. Meski begitu aku tetep ngerasa “I’M OK” udahlah masuk kuliah aja  Dasar Sok Kuat. Sampai pada akhirnya aku menggigil dan udah ngga kuat bangun dari tempat tidur (mikirnya udah mau mati kah aku? T_T huhuhu) Malam itu aku dengan berat hati menghubungi orangtuaku dan malam itu juga orangtuaku datang membawaku ke UGD puskesmas deket rumah (kenapa nggak di RS. Terdekat? Karena dari kecil aku kalo sakit yaa obat yang paling manjur dari Puskesmas itu). Pulang adalah pilihan yang tepat. Setelah dibawa ke puskesmas dan makan soto langganan Ayah, aku merasa 50x lebih baik. Paginya langsung diantar ayah balik ke Malang, tentunya aku bolos kuliah 1 hari -.-. Disepanjang perjalanan SDA-MLG I think too much. Aku  merasa sangat menyesal pada diriku sendiri karena nggak bisa merawatnya dengan baik. Sejak saat itu, aku mulai belajar memahami kondisi fisikku, nge-treat diri sendiri lebih baik. Pokonya, kalo udah ngerasa sedikit ga enak badan langsung take a rest atau kalo udah demam/batuk-pilek-flu yaa beli obat andalan atau konsumsi susu bear brand. Alhamdulillah sampe lulus kuliah hal semacam ini ngga terjadi lagi.
Hal yang ga kalah berkesan lainnya adalah ketika aku menerima beasiswa PPA seminggu setelah drop^^ Alhamdulillah feel so gut~
"Berdoa, Bealajar, Jaga Kesehatan" should be balance!
REVIEW MATA KULIAH  
1st English for Bussiness and Economic
Mata kuliah ini adalah salah satu mata kuliah yang aku tunggu disetiap minggunya. Bukan karena dosennya, tapi karena disini aku bisa belajar Bahasa inggris lebih banyak dari biasanya. Entahlah sedikit kecewa dan merasa kurang adil. Why? Karena dimata kuliah ini aku merasa udah all out. Beneran total, bahkan disetiap tugas yang ada aku kerjakan ngga ada yang nggak niat. Semuanya niat wkwkw tapi ketika semester berakhir nilai yang keluar ga sesuai sama prosesnya. Entah siapa yang salah, yasudahlah yang penting sekarang sudah lulus. Dulu ingin rasanya Qu protes, tapi yaudah gajadi :D takut dikira gak bersyukur. Di matkul ini seneng banget karna bisa belajar banyak vocab mulai dari telephone etiquette, negotiations, meetings, hospitality, collocation, how to prepare presentation in English, dan banyak lagi. Pokonya aku seneng karna materinya, sekali lagi! Bukan karena dosennya wkwk.
2nd Math for Bussiness and Economic
Kebalikan dari matkul diatas, ini salah satu matkul yang bikin aku frustrated banget. Bukan karena dosen atau materinya. Kali ini karena akunya sendiri. Bisa dibayangkan, selama SMK 3 tahun kayak udah yang jarang banget nerima mapel matematika gitu. Ngitung yaa lebih ke accounting bukan math. Nah matkul ini math banget gessss. Wkwkwk sungguh! Lulus di matkul ini udah bener-bener struggling. Materinya kayak begini nih: fungsi linear (penerapan dalam ekonomi & bisnis), fungsi non linear (penerapan dalam ekonomi & bisnis), limit & kesinambungan fungsi, differensial fungsi sederhana (penerapan dalam ekonomi & bisnis), differensial fungsi majemuk (penerapan dalam ekonomi & bisnis), integral tak tentu, matriks (penerapan dalam ekonomi & bisnis). Mungkin bagi kalian anak IPA pasti bilang itu gempil banget yakan? Tapi untuk aku? Wkwkwk you know lah~ bukunya entah pake buku siapa (sampulnya sampek wes protol gesss wkwkw, sungkan mau motoin)
Ketika ujian berlangsung, aku tetap berusaha belajar dan mencoba memahami materi demi materi. Menghafalkan rumus demi rumus. Berupaya mempercayai diri sendiri bahwa “AKU PASTI BISA”. Akhirnya, ujian akhir selesai wkwkwk Dapet nilai berapa? Hahaha Alhamdulillah pokonya lulus aja dah wkwk (Fyi, smart people! nilai minimal yang yang ada di transkripku adalah B. Nah! kalo aku yang gak bisa apa kabar kalian yang jauh lebih smart?? believe on yourself and do your best as always). Ingat selalu, bahwa tidak ada mata kuliah atau mata pelajaran yang tidak bisa dipelajari. Berdoa, percaya pada diri sendiri, minta petunjuk, dan berusaha memahami perlahan. PASTI BISA !!
3rd Enterpreneurship
Sejauh ini, matkul kewirausahaan adalah mata kuliah yang nyantai. Mata kuliah pertama yang ada tugas lapangannya (jualan). Seru sih, di mata kuliah ini aku jadi tau bahwa tatapan orang lain itu bisa ngebuat sakit hati hahaha. Jualan di pasar minggu/Car Free Day, menawarkan barang dagangan bareng temen-temen kelas, rela bangun pagi dan repot-repot buat produk yang dijual wkwkw begitulah. Di matkul ini aku bikin produk minuman yang dulu pernah aku buat waktu nemenin ibuk bazar di suatu pameran pendidikan. Bikin es, namanya es sarang burung. Bahan bakunya es batu wkwkw, agar-agar vanila, sirup marjan yang merah atau cocopandan, sprite, SKM, gula, kayu bakar manis trus air pastinya :D silahkan dicoba. Meski aku paham bahwa jualan produk makanan/minuman resiko ruginya tinggi aku tetep nyobak aja "Sing penting yaQin". Atas dasar rasa suka, aku membuatnya dengan sepenuh hati ~eak. Alhamdulillah berbekal jiwa dagang yang amateur, aku berhasil menjual produkku meski gak habis tapi udah BALIK MODAL yang jelas ga ada yang terbuang karna langsung di-tester sama temen-temen di asrama wkwkw (judulnya sih tester tapi disikat habis) Alhamdulillah barokah!. Suka duka jualan pasti ada, salah satunya ketumpahan es yang aku buat gara-gara ke-senggol orang yang jalan ditengah keramaian ~melas yak, basah semua bajuQu :D
Yap! Alhamdulillah berkat totalitas dan sedikit berani menanggung resiko kerugian, nilai mata kuliah yang aku dapatkan juga maksimal. Sebagian teman memang lebih memilih membeli dagangan orang lain dan dijual kembali, artinya tidak semua yang mau membuat produk sendiri dari nol. Pada dasarnya orientasiku bukanah melulu soal mendaatkan nilai A, justru lebih kepada keinginan untuk membangun habbits. Melatih diri untuk terbiasa melakukan segala sesuatu dengan usaha terbaik alias gak setengah-setengah. Nilai itu ibarat hadiah bagi yang sudah berproses dan melakukan segala hal dengan sebaik-baiknya. Semangat!!
4rd Financial Accounting 2
Yeyeye lalala, matkul favoritku adalah matkul produktif akuntansi. Sejauh ini belum ada kesulitan yang berarti. Selain dosennya yang enak ketika menjelaskan. Emang dasarnya udah fallin love sih sama akuntansi hehe. Alhamdulillah mulai dari perkuliahan, mid-test sampe final test. Semua masih pada mode aman wkwkw. Materi di matkul ini bisa dilihat di buku Kieso yang terbaru atau bisa download aja pptnya di google dengan keyword “Financial accounting Weygant & Kieso
5th Macroeconomic
Mempelajari segala sesuatu yang terkait dengan ekonomi dalam scope negara. Seru sih! Aku belajar pake bukunya Case & Fair. Ada PPT nya juga (sepertinya bisa di download juga di google). Aku selalu antusias di matkul ini, tapi gatau kenapa usahaku kali ini ga selaras dengan hasil. Mata kuliah ini yang membuat aku sedikit geregetan wkwkwk hasil belajarku di mata kuliah ini ngebuat aku makin penasaran, dan rasa penasaran itu akhirnya berujung pada MENGULANG MATA KULIAH dikelas adik tingkat hahaha. Kalo ga salah waktu itu aku dapat nilai B-. Aku mengulang matkul ini di semester 5. Kenapa? Soalnya di semester 5, beban belajar alias SKS yang disediakan fakultas cuman sedikit, padahal harusnya bisa banget ambil maksimal 24 SKS (Salah satu enaknya ambil 24 SKS selama 4 semester wkwkw). Secara gitu ya, Anak akuntansi? opportunity ga boleh disia-siakan gesss! Dimana ada kesempatan disitu aku berada wkwkw. Ya! Sebagian adik tingkat menganggap bahwa aku tidak lulus di matkul ini tapi bodo amat yaudahlah. Untuk menepis pandangan tersebut, aku membuktikan kontribusiku dalam diskusi di setiap pertemuan. Yang awalnya dapat B- Alhamdulillah bisa dapat yang terbaik. Seorang teman yang katanya baik sempat bilang “Kemalan rek arek iki, entuk B- ae ngulang. Kemalan!” wkwkwk aku meresponnya dengan tersenyum imut aja hehehehe. Akupun sadar, tanpa mengulang pun aku masih bisa lulus. Tapi gimana yaa? Entahlah ini merupakan sikap yang positif atau bukan, semangat/perfeksionis/ambisius atau apa (terserah, artikan bebas gpp. Toh I don’t really care about what they’re said). Situasinya seperti ini ya: aku sekolah jauh jauh, niat cari ilmu, dan itu gak gratis alias bayar mahal. It’s not about score. Got it?
6th Microeconomic
Mempelajari segala sesuatu yang terkait dengan ekonomi dalam scope yang lebih kecil, bisa dibilang terkait dengan rumah tangga begitu. Seru dan nyambung! Kalo baca bukunya selalu makin melek. Sama kayak makro ekonomi, jadi waktu itu juga pake bukunya Case & Fair. kalo di matkul ini aku langsung dapet hasil yang terbaik. Tips nya apa? jangan bosen BACA, IQRA,READ! 
7th Pengembangan Peserta Didik
Dosennya dari fakultas psikologi UM. Mantep, dimata kuliah ini aku belajar memahami perkembangan kehidupan manusia. Fase-fase golden age sampe fase puber kedua-pun aku pelajari di mata kuliah ini. Lebih santai, saking santainya sempe nih satu kelas (bareng sama dosennya) nonton film. Sampe lulus, cuman matkul ini yang rasa bioskop. Sekelas nonton film barengan di LCD gitu trus diminta bikin analisis film nya. Ada dua film yang ditonton barengan. Yang pertama film Thailand dengan judul “My true friends” diminta analisis perkembangan psikologi remaja trus yang kedua film India dengan judul “PK” diminta analisis perjalanan spiritualnya. Kedua film tersebut bagus dan layak untuk ditonton wkwkwk. Disini aku juga belajar gimana caranya ngedidik anak (secara teori udah bisa-lah ya wkwkw keuntungan anak pendidikan haha!). Oiya, final-test matkul ini juga simple banget loh, ujiannya take home gituuu :D dan hasil dari take home ku menghasilkan sebah paper dengan total 35 halaman. Bahas soal perkembangan masa hidup bayi, masa hidup anak-anak awal, pertengahan dan akhir, perkembangan masa hidup remaja, dan perkembangan masa hidup dewasa awal, madya, dan akhir. Mau papernya? monggo email aja nanti Qu kirim ^^ Mantapss? (masih bilang aku pelit ilmu? hahaha mungkin yang bilang begitu belum sarapan wkwkw).
8th Statistika Deskriptif

Sama ngitungnya kayak akuntansi dan matematika, tapi lebih love statistika deskriptif daripada matematika. Akuntansi? Tetep nomor satu dihati wkwkw. Puas banget sama hasil belajar di matkul ini. Waktu itu aku belajar pake bukunya J.Supranto. Mau bukunya? yo belio gess hihihihi (Jika punya uang lebih, jangan beli yang copy-an ya ^^). Buku ini enak banget dibandingkan buku stades lainnya. Terimakasih bapak J.Supranto ayaflu <3
TARGET
Targetnya dapet hasil belajar yang lebih baik dari semester sebelumnya (sungguh target yang minimalis lol :v)
RESULT
Ga bisa menuhin target gara-gara hasil belajar di matkul macroeconomic (saah satu alasan menyebalkan yang membuat aku harus ngulang) wkwkwk.
RESISTENCE
Hambatan di semester dua adalah harus adaptasi dan ngatur jadwal belajar se-fleksibel mungkin. Buat aku, perjalanan sekolah S1 yang sedikit nyiksa ada di Semester ini wkwkwk. Pasalnya, selain sempet drop, aku yang awalnya udah terlanjur nyaman tinggal di asrama karna dapet roommate yang cocok (dari segi keimanan, kebersihan, kerajinan, dan ketenangan). Ehhh di semester ini, system asrama menetapkan kalo seluruh warga asrama harus pindah kamar beserta penghununinya. Tau lah ya, gimana rasanya kalo udah terlanjur nyaman trus tiba-tiba dipisahin gitu wkwkw. Yang awalnya aku sekamar sama Nanik-Tina sekarang ganti sekamar sama mahasiswa Thailand dan salah satu senior gitu. Namanya Kak Moorene dan mbak Vina. Yaudah, nggak ada pilihan lain kecuali bertahan dan menjalaninya dengan senyuman ~eak. Sekamar sama mahasiswa asing dan senior :D Can you imagine? Pasti ada enaQ dan gaenaQ nya haha (entah yaa, akhir-akhir ini pake Q kok lucu aja bentuknya, jadi maaf atas ketidaknyamanannya wkwkw). Sisi enaknya sekamar sama mahasiwa asing adalah aku bisa merasakan makanan mulai dari makanan tradisional, saos bahkan sampe mie instannya, trus juga sedikit belajar budaya-bahasa Thailand Swadee khap haha. Trus juga, waktu itu aku pernah diminta untuk jadi MC Seminar Pasar Modal dan kak Moorene menwarkan bantuan buat make-up in gitu (Kak Moorene kalo dandan mode on pokonya! 180 derajat sama aku yang polosan wkwk). Ga enaknya adalah kurang cocok (dari segi keimanan, kebersihan, kerajinan, dan ketenangan). Kak Moorene itu semacam bos genk dari seluruh mahasiswa Thailand yang ada di UM kala itu, jadi dari segi ketenangan dalam belajar beneran ke distract parah wkwkwk bisa dibayangkan yaa hampir tiap malem temen-temennya pada dateng ke kamarku entah itu sekedar makan, nugas, atau ngerumpi akbar hahaha sumpah aku ga paham apa yang mereka omongin. Lucu sih, tapi kalo tiap hari yaaa gimanaa yaa L you know my major is AcCOUNTing huhuhu kalo belajar bener-bener cari waktu yang pas.


Continue reading Self Story : My Undergraduate Journey – Part 2