Minggu, 03 Mei 2020

Self Edu: Cara mencari Jurnal Ilmiah yang tepat untuk referensi skripsi

Mencari karya ilmiah sebagai bahan rujukan/referensi pasti bukan hal yang asing bagi kalian yang masih berkecimpung di dunia pendidikan. Ketika diminta mengerjakan karya ilmiah entah itu berupa makalah/artikel/skripsi, wajib hukumnya ada daftar rujukan/referensi. Jika tidak mencantumkan rujukan/referensi sama sekali, maka kalian hanya akan disebut sebagai PLAGIATOR. Kan ngeri~

Seiring dengan perkembangan zaman, keterbukaan akses terhadap suatu karya ilmiah juga semakin easy come easy go. Para guru/dosen pasti hanya akan menganggap kalian sebagai pembual jika masih memberikan dalih “Maaf Bu/Pak, saya kesulitan mencari informasi”. Halah, lemah! gitu aja kesulitan~

Internet memberikan akses yang bisa dibilang ngga terbatas dalam urusan mencari informasi, asalkan tau caranya aja. Nah, kalo jaman dulu keterbatasan informasi memberikan masalah berupa minimnya akses, sedangkan saat ini keterbukaan akses justru menimbulkan masalah too much information sehingga sulit untuk menyaring mana yang paling baik dan tepat untuk digunakan.  

Okay … Here, I’m. Terdengar seperti gaya-gayan? Tidak! Intinya, dalam postingan kali ini aku akan menjawab pertanyaan tentang “Gimana sih cari referensi/rujukan yang paling baik dan tepat” tentu saja seperti apa yang sudah aku lakukan sebelumnya.

Sebelum mulai menyimak dengan membawa pesona kecantikan yang paripurna, alangkah baiknya jika kita sama-sama berdoa “Bismillahirrahmanirrahim. Allaahumma alhimnii rusydii waqinii syarri nafsii. Aamiin. Artinya, Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Ya Allah, ilhamkanlah kepadaku kecerdasan dan lindungilah aku dari kejahatan nafsuku. Kabulkanlah.”

 Pertama, buka google scholar.



Google scholar ini telah menjadi andalanku ketika diminta mencari referensi dalam waktu yang singkat.

Kedua, cari karya ilmiah dengan keyword yang tepat.
Siang ini adikku tersayang meminta contoh karya ilmiah tentang ‘membaca’. Sebagai kakak yang baik, maka aku membantunya supaya menemukan the best one.
p.s. sekalian langsung tutorial disini, kali aja ngebantu kalian yang lagi butuh info semacam ini.



Tentu saja aku tidak mengetik dalam kotak search engine google scholar dengan keyword ‘membaca’ melainkan ‘anak belajar membaca’. Dalam hitungan detik, muncul-lah berbagai karya ilmiah seperti gambar diatas.

Ketiga, pilih karya ilmiah yang tahunnya paling baru.
Kenapa kok gitu? Yaa supaya lebih reliable aja. Logikanya begini, setiap tahun yang namanya ilmu pengetahuan pasti akan terus upgrade. Jika kita hidup di tahun 2020, sedangkan referensi yang disuguhkan mulai tahun 1945-2018, bukankah sudah jelas jika yang paling reliable tentu saja referensi tahun 2018. Itulah mengapa terkadang guru/dosen mensyaratkan untuk menggunakan refrensi setidaknya dalam 5 hingga 10 tahun terakhir.

Keempat, pilih karya ilmiah yang dimuat di dalam jurnal/journal.
Menerbitkan karya ilmiah dalam sebuah jurnal itu ngga mudah my love. Ada seleksinya, ada standartnya, bahkan berbayar mulai dari 2,5jt sampe 5jt. Artinya apa? Kredibilitas jurnal juwwwaaauuauh lebih tinggi dibandingkan dengan postingan blog, artikel, atau Wikipedia. Caranya tau itu jurnal apa bukan darimana? perhatikan kotak merah pada gambar dibawah ini.



Kelima, download pdf.nya kemudian langsung dibaca.
Yang perlu diperhatikan dalam membaca calon rujukan/referensi adalah kata kunci dalam abstraknya. Jika kata kunci dalam abstraknya mengandung kata kunci yang kalian ketikkan dalam poin kedua, maka InsyaAllah karya ilmiah tersebut tepat untuk digunakan sebagai rujukan/referensi. Jadi, silahkan langsung dibaca keseluruhan isi jurnal tersebut dan pilah mana informasi yang penting untuk dikutip atau dijadikan sebagai referensi.
Saranku, minimal kumpulkan minimal tiga atau lima karya ilmiah untuk setiap kata kunci. Biar apa? Biar kalian kaya akan informasi dan ada bahan perbandingan hehe jadi pemikirannya ngga sempit gituloh. Paham kan?



Oiya, jangan kaget. Ngga semua jurnal bisa di download pdf.nya secara gratis. Biasanya jurnal berbahasa inggris banyak yang terkunci atau dikenal dengan istilah restricted acsess journal. “Lhooooo, terus yak apa????” santuy-santuy, kalian bisa baca di postingan ini untuk lebih jelasnya https://selfianahanafi.blogspot.com/2019/09/self-edu-cara-mengakses-jurnal-nasional.html

Terakhir, Teliti.
Setiap merujuk sesuatu, pastikan cara mengutipnya benar dan jangan lupa langsung ditambahkan dalam daftar pustaka atau daftar rujukan. Biar apa? biar ngga kelewatan. Ketika diminta me-review karya ilmiah, pasti aku banyak menemukan kejanggalan disini. Misalnya nih, di karya ilmiah yang ditulis ada kutipan (Hanafi, 2020), akan tetapi di daftar pustaka atau daftar rujukannya gak ada. Kan khayal toh? jadi dimohon untuk teliti yaaa teliti. Oiya, cara mengutip yang benar bisa disesuaikan dengan peraturan yang ditentukan (umumnya pake hadvard style atau ada aturan khusus dari masing-masing lembaga).

Aku yakin apa yang aku tuliskan ini sebetulnya masih sangat mendasar hehehe ... sekian. Kalau ada pertanyaan atau mau sharing karya ilmiah, bisa langshooong DM di instagram @selfiana_hanafi yaa.

Ditulis oleh aku yang lagi mood swing~
Selfiana Hanafi.
Continue reading Self Edu: Cara mencari Jurnal Ilmiah yang tepat untuk referensi skripsi