Sabtu, 30 Januari 2021

Jumat, 29 Januari 2021

Self Edu: Tutorial + Review 3 bulan Investasi Bibit (Bibit Investasi Reksadana)

Melanjutkan postingan sebelumnya tentang pertimbangan antara invetsasi reksadana atau menabung, kali ini aku akan ngebahas tentang Tutorial + Review 3 bulan Investasi Bibit (Bibit Investasi Reksadana). 
Sebelum menggunakan bibit.id, aku udah pernah pake aplikasi invetasi reksadana yang lain kayak bareksa dan ajaib. Cuman nihh cuman, kedua aplikasi tersebut menurutku terlalu gado-gado untuk aku yang masih pemula ini wkwkwk. So, buat kalian (pemula) yang pingin banget punya investasi reksadana, saranku mending kalian pake bibit.id aja. I highly recommend this! 
Kenapa gitu? Ya, karena bibit menawarkan berbagai keunggulan dan kemudahan investasi reksadana yang tidak disuguhkan oleh platform lainnya. Hanya dengan sekali ketul, kalian udah bisa investasi tanpa ribet wkwkwk canda tul. 

Bibit emang udah terkenal user friendly banget, ngga dipungkiri lagi soalnya bibit udah pake teknologi yang dinamis, jadi bisa menyesuaikan kebutuhan investasi kalian berdasarkan umur, penghasilan, level resiko, dan target hidup yang pingin kalian capai. Mantap payy~
Cara kerja bibit udah dapet izin lisensi dari APERD resmi dari OJK dan Kominfo, jadi bibit udah termasuk platform yang trusted. Cara kerja bibit terdiri dari empat poin:

Auto Risk Profiling; bibit mempelajari profil resiko kalian dengan algorithm tanpa bias. Sebelum kalian mulai berinvestasi, bibit akan mempelajari profil resiko dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan terkait: 1) Usia; 2) Berapa pendapatan dalam satu bulan; 3) Sudah menikah dan memiliki tanggungan keluarga atau tidak (Belum, masih single/Sudah menikah, belum punya tanggungan/Sudah menikah, anak 1/ Sudah menikah, anak 3 atau lebih/Sudah pensiun, atau sudah mapan berkeuangan); 4) Dalam berinvestasi apa yang lebih kalian utamakan (memaksimalkan keuntungan/menghindari kerugian/keduanya sama penting); 5) Berapa nilai total kekayaan yang kalian punya; 6) Jika nilai investasi kalian turun 15% dalam sebulan dengan keadaan pasar yang tidak menentu apa yang bakal kalian lakukan (Jual semua/jual sebagian/simpan semua/beli lagi). Jawaban kalian atas pertanyaan diatas adalah dasar bagi bibit untuk menggolongkan apakah kalian tipe investor moderat, konservatif, atau agresif.

Tutorial + Review 3 bulan Investasi Bibit (Bibit Investasi Reksadana): Kategori Investor Konservatif bibit.id
Tutorial + Review 3 bulan Investasi Bibit (Bibit Investasi Reksadana): Kategori Investor Moderat bibit.id


Tutorial + Review 3 bulan Investasi Bibit (Bibit Investasi Reksadana): Kategori Investor Agresif bibit.id

Kedua, Auto Financial Plan; Kalian bakal dapet rekomendasi portofolio reksadana terbaik berdasarkan tipe investor di poin satu. Ketika kalian top up uang untuk beli reksadana, maka Robo advisor akan otomatis mengalokasikan % atas pasar uang, obligasi, dan saham. Jadi, bibit akan membantu uang kalian ke portofolio reksadana yang emang dibuat khusus untuk kalian menyesuaikan umur, penghasilan, dan tingkat toleransi terhadap resiko. Kalian bisa mulai investasi dengan top-up uang 10rb rupiah. Oiya, untuk yang pingin beli reksadana syariah, di bibit juga bisa kok. Tinggal turn-on opsi preferensi syariah aja. 

Ketiga, Auto Rebalancing; Bibit otomatis akan mempertahankan alokasi investasi kalian secara otomatis. Dalam hal top up uang, kalian ga perlu khawatir uangnya bakal ilang. Bibit itu hanya platform investasi, jadi uang yang kalian invetasikan tidak disimpan oleh bibit, melainkan ditransfer langsung ke bank kustodian dan dikelola oleh perusahaan asset manajemen berlisensi OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Nah, bank kustodian inilah yang betugas membantu mengurus administrasi, mengawasi, dan menjaga asset reksadana secara kolektif. Tugas dari Bank Kustodian ini adalah menghitung Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana, melakukan pencatatan traksasi asset reksadana, mengirimkan surat konfirmasi transaksi (SKT) sebagai bukti transaksi nasabah, dan mengirimkan laporan bulanan investasi yang akan muncul di dashboard aplikasi bibit. Sedangkan perusahaan asset manajemen berlisensi OJK atau sebut saja manajer investasi, bertugas mengelola uang yang kalian investasikan. Kalian bisa pilih sendiri atau ikut rekomendasi si robo advisor. Kalau misalkan pingin milih manajer investasi sendiri, pastikan kalian update informasi tentang Manajer investasi mana aja yang terbaik di bibit. Caranya bisa liat dari prospetusnya yang bisa di download dari aplikasi bibit, baca artikel tentang 8 partner Asset Management di Bibit yang masuk jadi daftar ManajerInvestasi Terbesar di Indonesia., atau liat akun youtube nya pak Doddy Prayogo.

Keempat, Easy Monitoring; Dengan adanya berbagai kemudahan yang disuguhkan bibit, maka tugas kita sebagai pengguna hanya memantau hasil investasinya aja. 

Tutorial Investasi di Bibit:

Langkah pertama, download aplikasi bibit di playstore/Appstore


Self Edu: Tutorial + Review 3 bulan Investasi Bibit (Bibit Investasi Reksadana) - tampilan bibit di playstore.

Berikutnya, Buka aplikasi bibit dan klik register. Isi tanggal lahir, dan jawab semua pertanyaan yang ada di poin satu sesuai dengan kondisi kalian.


Masukkan nomor telepon.

 


Berikutnya, bibit akan melakukan validasi data kalian dengan meminta swafoto memegang KTP. Proses validasi ini memakan waktu 1-2 hari kerja. Setelah itu, kalian akan bisa mendapatkan kemudahan investasi reksadana. Cara beli reksadana tinggal top-up uang aja. Pembayaran bisa dilakukan melalui gopay, link aja, atau m-banking. Cara jual reksadana bibit juga gampang banget, kalian tinggal tulis aja berapa nominal yang mau dicairkan. Proses pencairan dana atas penjualan reksadana memakan waktu kurang lebih tujuh hari. Kalo dah lewat tujuh hari, reksadana yang terjual bakal auto masuk ke nomor rekening kalian (yang udah nyambung sama aplikasi bibit). Semudah itu. Oiya, untuk yang pingin tau kenapa kok butuh waktu tujuh hari, langsung aja baca artikelnya disini, Kenapa pencairan reksadana bisa sampai tujuh hari kerja?

Review 3 bulan Investasi bibit

Di bibit.id, aku buka dua investasi reksadana yaitu dana pensiun dan dana tabungan. Sebenernya untuk dana pensiun aku udah dapet dari kantor tempatku kerja a.k.a BPJS Ketenagakerjaan. Cuman yaudahlah yaaaa gapapa, ga ada salahnya juga wkwkwkw. Tiap bulannya aku menyisihkan uang buat top up ke reksadana 600rb. Untuk dana pensiun 500rb, dan 100rb untuk dana tabungan. Sejujurnya aku jugak belum kepikiran uang itu nantinya bakal dipake buat apa, ya pokonya top up dulu aja (sekedar ngebangun kebiasaan investasi reksadana). Setelah 3 bulan top-up, nilai portofolioku 1,8jt dan mendapatkan imbal hasil per 15 Januari 2021 +7.8%. Kalo dirupiahkan, imbal hasilnya sekitar 140rb. Kok dikit? wkwkwkw sodara-sodara sekalian, besar kecilnya imbal hasil dipengaruhi oleh banyak hal yaa, termasuk nilai portofolionya. Kalo nilai portofolionya 600jt yaa udah lumayan kan +7.8% nya dapet berapa hehehe. Jadi, menurutku persentase imbal hasil segitu udah lebih baik ketimbang nabung di celengan.

Sekian dulu untuk postingan kali ini. Selamat membangun kebiasaan investasi yaaa.

Ditulis oleh aku yang lagi menikmati Sabtu yang sendu.

Selfiana Hanafi.



Continue reading Self Edu: Tutorial + Review 3 bulan Investasi Bibit (Bibit Investasi Reksadana)