Selasa, 22 Agustus 2017

Self Edu: Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)

Keterbatasan kemampuan ekonomi memang terkadang menghambat kita untuk bisa belajar ke jenjang yang lebih tinggi. Aku sembilan bersaudara, dan semua saudaraku sekolah. Kakakku kuliah dan adik-adikku juga sudah sekolah semua. Tentu, kalian bisa membayangkan berapa banyak  biaya hidup dan biaya pendidikan yang dikeluarkan orangtuaku untuk membiayai kesembilan putra/i nya. “salah siapa punya sodara banyak wkwkwkwk”. Eisst jangan menyalahkan takdir bahwa aku sembilan bersaudara yaa, karena pada dasarnya memiliki sembilan saudara bagiku adalah anugrah yang terindah dari yang kuasa.


Keluargaku tidak bisa dibilang kaya dan juga tidak bisa dibilang miskin (sedang-sedang saja). Ibuku seorang guru PNS dan ayahku seorang pegawai yang terkadang juga menerima job lain untuk menambah pemasukan keluarga. Disini aku ingin sharing bagaimana aku bisa kuliah, dan konsisten menjaga semangatku untuk mendapatkan beasiswa. Berikut 6 tips yang mungkin bisa menginspirasi teman-teman.
1.      Yakini, bahwa setiap anak membawa rejeki sendiri-sendiri
Ayah dan ibuku senang, dan bangga mendengar kabar bahwa aku diterima salah satu perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia. Masalahnya adalah biaya kuliah per-semester yang ditentukan pihak PTN cukup tinggi, sehingga pada awal semester satu aku ditemani dengan ibuku mondar-mandir mengurus penundaan pembayaran uang kuliah tunggal. Aku sempat menangis melihat ibuku yang ikut pontang panting seperti itu. Aku mengatakan kepada ibukku “buk, apa ibuk yakin aku kuliah ? biaya semester yang ditentukan cukup tinggi lho, belum lagi nanti ada biaya kos dan biaya hidup lainnya. Apa aku ngga sebaiknya bekerja saja ?”. Ibuku menjawab “Tidak !! bagaimanapun kamu harus kuliah, harus punya pendidikan tinggi, ibuk sama ayah pasti usahakan. Jangan khawatir  nak, ibuk percaya bahwa setiap anak membawa rejeki sendiri-sendiri. Setelah ini, tugasmu hanya menuntut ilmu dan belajar dengan sungguh-sungguh. Seiring berjalannya waktu, nanti kamu bisa mencoba mendafftar beasiswa. Sudah jangan khawatir. Kamu harus kuliah !!”. Aku menangis medengar kata-kata ibu, meski awalnya minder karena tidak mendapatkan stempel LUNAS di Map daftar ulang, aku melangkah dengan percaya diri dan mengingat dengan baik setiap kata yang dilontarkan oleh ibuku.
2.      Keluarkan semua usaha terbaikmu
Mimpi untuk menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia sudah ada di genggaman tangan. Saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk malas dan terlena dengan keadaan. Melihat kakak-kakakku sebelumnya kuliah sambil bekerja, rasanaya malu jika aku hanya berpangku tangan dan tidak mengusahakan yang terbaik. Nah, Jika kalian sudah mulai mengikuti perkuliahan maka setidaknya hal ini yang harus kalian lakukan :
-          Menjadi yang terbaik di dalam kelas
Usahakan belajar sebelum perkuliahan berlangsung. Setidaknya bacalah buku atau googling berita apapun tekait mata kuliah yang akan kalian ikuti, sehingga kalian memiliki gambaran yang cukup jelas ketika dosen bercerita/ menjelaskan tentang mata kuliah tersebut.
-          Jadilah pribadi yang aktif
Bertanyalah jika memang benar-benar tidak mengetahui. Jangan bertanya dengan maksud untuk menjatuhkan teman yang sedang presentasi. Jika kalian mengalami kesulitan dalam belajar dan menemui masalah yang tidak bisa kalian pecahkan sendiri, maka gunakan kesempatan untuk bisa bertanya pada dosen atau pada teman yang kalian anggap lebih paham.
-          Use your time to read a book
Manfaatkan waktu luang untuk membacaapaapun. Tidak harus melalui buku kuliah. Biasanya untuk mengusir kebosanan belajar literatur mata kuliah, aku juga membaca novel atau buku-buku sejarah islam.
-          Cari jam belajar yang produktif (jam anti mengantuk)
Gaya belajar tiap orang berbeda-beda, jadi gunakan gaya belajarmu sendiri. Kalo aku cenderung bisa berkonsentrasi belajar ketika dalam keadaan yang sunyi. Memahami gaya belajarku itu, aku menjadikan waktu tengah malam sebagai jam belajar produktifku.Bangun tengah malam untuk sekedar membaca buku atau mengerjakan tugas kuliah.
-          Ikuti unit kegiatan mahasiswa yang berkaitan dengan jurusan kalian atau skill yang kalian miliki
Di semester satu aku mengikuti dua unit kegiatan mahasiswa yaitu paduan suara mahasiswa, dan Kelompok Studi Pasar Modal Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia. Unit kegiatan mahasiswa akan memberikan banyak keuntungan bagi kalian. Selain mendapatkan teman baru, kalian juga akan mendapatkan berbagai pengalaman dan kesempatan untuk mengembangkan diri.
-          Buat target harian, mingguan, dan semester
Target mingguan : misalnya menyelesaikan tugas-tugas tanpa menundanya. Aku suka banget bikin daily list. Daily list membantu aku untuk mngetahui apa saja yang sudah dan belum aku kerjakan.
Target bulanan : misalnya mengikuti lomba atau seminar
Target semester : misalnya mendapatkan IP lebih dari 3.75
Menurutku target itu penting karena jika hanya mengikuti arus tanpa ada target maka hidup ini rasanya biasa-biasa saja. Tidak ada tantangan, ibarat game hanya berada pada level 1 terus. So, alangkah lebih baik jika kalian bisa buat target yang masuk akal,  dan tidak memberatkan diri sendiri ^^ keep calm
3.      Mencari iformasi tentang beasiswa melalui web Universitas
Ingat bahwa proses tidak akan menghianati hasil. Setelah melakukan usaha yang terbaik kini saatnya untuk menyiapkan dan mengumpulkan berbagai informasi beasiswa yang bisa diikuti oleh mahasiswa baru. Satu-satunya beasiswa yang bisa diikuti oleh mahasiswa yang telah melewati semester satu adalah Beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik). Kalian bisa mencari informasi melalui berbagai sumber misalnya website Universitas, staff kemahasiswaan, atau tanya ke kakak tingkat.
Beasiswa PPA alurnya sangat mudah dibandingkan dengan beasiswa yang lainnya, namun ketentuan tiap universitas berbeda-beda. Pada umumnya berkas yang harus kalian siapkan adalah sbb :
a.       Tercatat sebagai mahasiswa aktif
b.      IPK Minimal 3.00
c.       Tidak tercatat sebagai penerima beasiswa lain
d.      Bersedia aktif dalam pengembangan penalaran/ karya ilmiah
e.       Tidak berstatus sebagai pegawai negeri mauapun swasta
f.       Bersedia mematuhi segala ketentuan yang berlaku bagi penerima lain
g.      Menyerahkan masing-masing rangkap 1 (satu) terdiri dari :
- Fotokopi Kartu tanda Mahasiswa (KTM)
- Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)
- Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
- Fotokopi Kartu Hasil Studi (KHS) yang telah diperoleh tanpa legalisasi
- Fotokopi bukti pembayaran UKT Terakhir
- Fotokopi sertifikat PKKMB/ PKPT
- Fotokopi surat keterangan prestasi pada kegiatan akademis maupun non akademis
- Surat keterangan peghasilan orangtua/ wali yang disahkan pejabat berwenang minimal kepala desa/ lurah (asli) tahun 2017
- Surat keterangan berstatus belum menikah yang disahkan pejabat berwenang minimal kepala desa/ lurah asli tahun 2017
*berkas sesuai dengan permintaan Universitas masing-masing, ada kemungkinan berbeda
4.      Jangan menunda Pekerjaan, Kumpulkan Niat dan Ikuti Alurnya
Tips dan alur pendaftaran beasiswa PPA :
-          Pendaftaran online, bukti pendaftaran online dicetak
-          Melengkapi berkas-berkasnya, kemudian bersamaan dengan bukti pendaftaran online, dimintakan paraf ke bagian kemahasiswaan fakultas dan tanda tangan ke pihak fakultas
-          Setelah itu, segera dikumpulkan ke pihak keahasiswaan Universitas untuk diperiksa kelengkapannya dan diseleksi final.
-          Jadilah yang pertama, dan jangan menunggu dateline
Cukup mudah bukan ?? Terkadang karena pendaftaran yang cukup mudah, banyak orang yang menyepelekan tata cara pendaftaran beasiswa PPA. Harusnya mudah, cepat selesai, dan bisa maksimal tetapi karena menunda pekerjaan akhirnya menjadi rumit dan tidak bisa maksimal. Tidak sedikit pendaftar yang aku temui gagal ditahap awal, ketinggalan seleksi berkas online, kurang stempel fakultas, atau berkasnya dicoret sebelum diseleksi akibat tidak mempersiapkan berkasnya dengan lengkap. Sebagian orang mengatakan bahwa prosesnya ribet dan lain-lain, tapi ingat !! milikilah tekad yang kuat untuk mendapatkan apa ang kamu inginkan. Jadi ini himbauan bagi teman-teman yang ingin mendaftar beasiswa, jadilah pribadi yang disiplin dan segera menyelesaikan segalanya terlebih dahulu persoalan santai-santai itu nomer 13 aja lah ya ~hehehe. Sekali lagi aku ingatkan *berkas dan alur pendaftaran beasiswa PPA sesuai dengan permintaan Universitas masing-masing, ada kemungkinan berbeda.
5.      Berdoa dan restu orangtua
Yang terakhir tetapi bukan yang paling akhir adalah doa. Sebagai umat beragama tentu kita harus menyerahkan segala urusan kita kepada yang maha kuasa. Yakin sudah, usaha sudah, melakukan yang terbai sudah, niat juga sudah, maka saatnya untuk menyerahkan segalanya kepada tuhan. Berdoa bisa dilakukan sesuai dengan ajaran agama yang diyakini.
Restu orangtua juga sangat penting, libatkan orangtua dalam setiap keputusan yang kalian ambil, sekecil apapun keputusan itu. Dengan restu orangtua, maka setiap langkahmu pasti akan terasa sangat ringan karna didalamnya ada doa orangtua yang mengiringi tiap langkah kalian.
6.      Siap kalah dan siap menang
Milikilah mental menerima segala keputusan yang telah ditentukan. Siap jika diterima sebagai penerima beasiswa dan siap jika belum diterima sebagai penerima beasiswa ~hehehe.  Jika kalian diterima, maka tetaplah menjaga semangat belajar. Ingat bahwa tujuan awal mendaftar beasiswa untuk meringankan beban orangtua terkait biaya kuliah, maka gunakan uang beasiswa itu dengan bijaksana.

Jika belum diterima tetaplah bersabar dan mencoba mencari beasiwa yang lain. Demikian 6 tips meraih beasiswa PPA. Lakukan yang terbaik dulu, soal hasil itu urusan nanti ^^ tetap semangat dan jangan lupa untuk selalu tersenyum, karna satu senyuman akan meringankan satu beban dipundak kalian ^^

APPLY BEASISWA ITU BAYAR !! BAYARNYA DENGAN DOA, USAHA, DAN TEKAD YANG KUAT



Continue reading Self Edu: Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)

Self Story 4 Tips Anti Gendam

Gimana sih caranya biar kita ga gampang kena gendam ? Gendam, yup ! kosa kata ini udah ngga asing lagi buat orang Indonesia. Pasti diantara kalian yang baca tulisan ini pernah denger cerita dari kakak, adik, kolega, ato temen main soal gendam, bisa jadi kalian juga pernah ngalamin sendiri. Menurutku gendam itu salah satu jenis hipnotis ½ sadar yang digunakan untuk menipu/ mengambil barang berharga seseorang dalam waktu singkat. Sekarang ini pelaku gendam sangat beragam bisa tua/muda/bapak-bapak/ibuk-ibuk/ mas-mas/ mbak-mbak. Biasanya objek yang jadi sasaran mereka berupa handphone, perhiasan, uang tunai, laptop, dan semua barang bawaan kalian. Nah ngeri banget gaess. So, disini aku mau sharingcara biar kamu ga gampang kena gendam :
1.         Hindari berkenalan dengan orang yang tidak dikenal
Gaes namanya juga habbits yaa, kamu orang Indonesia ?? sering naik kendaraan umum ? angkutan kota/ bis ?? naah pasti pertanyaan semacam ini sering kamu temui “mau kemana mbak/ mas ? darimana mbak/mas ? sekolah dimana ? kelas/ semseter berapa ? turun dimana ? rumahnya mana ? asalnya mana ?”
Hewwwhh niatnya mau jalin silaturahmi, ga ada salahnya juga -.- tapi jaman sekarang kamu harus lebih berhati-hati menyikapi pertanyaan kaya gitu. Bukannya berprasangka buruk, karna bisa jadi niatmu nge-jawabpertanyaan itu untuk jalin silaturahmi, kebaikanmu, dan ke humble-anmu dimanfaatan oleh para pelaku gendam. Kalian juga mesti ingat kalo jaman sekarang ada yang lebih jahat dari orang jahat. Apa itu ??? Yup !! orang yang pura-pura baik -.-
2.       Waspadalah !!! Pelaku sangat beragam
Seringkali sebagai manusia yang memiliki perasaaan dan jiwa sosial yang tinggi merasa iba, simpati, dan merasa kasihan kepada orang lain. misalnya iba terhadap orangtua yang gaptek dan tidak tega melihat orangtua kesusahan. Selalu ingat bahwa pelaku gendam saat ini sangat beragam. Kalian tidak bisa menilai penggendam dari penampilan luarnya aja gaes. Saat ini pelaku gendam mulai dari remaja laki-laki dan perempuan sampai dengan bapak-bapak/ ibu-ibu alias orangtua. Kok tega yaaa mereka T_T
3.       Kenali modus pelaku
Modus pelaku gendam juga berkembang gaes, mungkin mereka juga mengikuti perkembangan jaman kali yaa -.- penting juga buat kalian tau modus-modus pelaku gendam :
-          Meminjam handphone untuk menelfon anak atau saudaranya atau rekan bisnisnya
-          Menepuk bagian kaki/ pundak berulang-ulang
-          Menanyakan hal-hal yang tidak penting seakan-akan sudah kenal lama
4.       Tetap fokus ketika dalam perjalanan
Mau otw pake angkot, motor, bis, pesawat, kereta api, kapal, ato odong-odong sekalipun kalian harus tetap fokus. Memang gendam yang paling umum dilakukan saat seseorang neik kendaraan umum tapi tidak menutup kemungkinan bahwa kendaraan pribadi juga bis terkena gendam. Misalnya pada saat berhenti di lampu merah, pelaku gendam bisa saja memulai aksinya dengan 1001 cara. Maka dari itu tetaplah fokus ketika dalam perjalanan. 
5.       Kuasai dirimu dengan memperbanyak sholawat dan membaca doa
Tips diatas berasal dari beberapa teman yang pernah kena gendam dan kehilangan barang berharganya dan juga pengalaman pribadiku yang pernah digendam sewaktu perjalanan pulang dari Malang ke Surabaya naik Bis Tentrem tapi alhamdulillah gendamnya ga mempan dan ga ada satupun barang atau apapapun yang hilang. Yaah pegalaman yang cukup bikin nggeroyo, kaget, dan bingung juga “nih orang ngapain sih sebenernya” wkwkwk sekarang mah cerita udah bisa ketawa. Baru-baru ini pas kejadiannya cerita ke seorang temen sambil mewek-mewek gitu gaesss -.-
Ini ceritaku
Aku naik ke bis tujuan Malang – Surabaya. Pikiranku sedikit kacau saat itu. Sambil memegang hp dan mendengarkan musik favorit, aku berjalan dan memilih bangku bis kursi 3 baris ke 5 dekat dengan jendela. Seorang bapak usia sekitar 55 tahun (hamid) duduk disebelahku dengan tenang. Awalnya, hamid ini mejatuhkan uang 50k ke bawah kursi, dari body language-nya itu udah mencurigakan gitu, tapi udahlah perasaan jelek itu aku tepis sendiri. Aku ambilkan uang yang jatuh itu tadi. Entah dapet angin darimana si hamid ini mau bayarin ongkos bisku gaess. Meskipun aku udah kebiasaan nyiapin uang untuk ini itu, dan sempat menolak, pelaku tetep maksain “tak bayarin aja, soalnya kamu baik” berkali-kali berkali-kaliberkali-kalingomongkaya gitu, semacam mantranya kali ya.Yasudahlah mungkin wajahku emang melas banget waktu itu, jadi sampe dibayarain sama si hamid ini. Setelah bayarain ongkos bis si hamid ini sering banget ngeliatin hp.ku gaes, trus mulai nanya-nanya meskipun aku jawabnya singkat, padat, dan jelas (emang lagi badmood) tapi jawaban singkat, padat, dan jelas ini ga menurunkan semangat si hamid buat tetep aja nanya-nanya.
Seperti biasa aku langsung tidur karna kalo ga tidur bisa-bisa mual alias mabuk darat. Ditengah-tengan tidur si hamid menepuk pundakku cukup keras. Sebenernya aku kerasa gaess but aku stay merem aja, pikirku  ngapain sih nih orang ? -.- dan tetep tidur. Agak lama kemudian si hamid nepuk pundakku lagi lebih keras. Otomatis aku kaget dan reflek “ngapain si pak !!” si hamid mesem gitu gaes. Trus si hamid nanya cara buka hp yang di pattern itu gimana, kalo buka sandi/pin itu gimana. Yasudahlah aku ajarin. Sampe posisi dimana orang itu megang hapeku dan buka kunci layar hapeku sendiri. Nah disitu aku mulai sadar “kayaknya aku digendam nih” antara sadar dan ga sadar. Ga bisa dinalar pokonya gaes. Si hamid bilang kalo dia mau minjem hape buat nelfon anaknya, suruh njemput gitu. Nah posisinya pulsaku limit, kalopun bisa palingan juga ke sesama indos*t, tapi mulut ini ga sesuai sama hati gaes. Aku malah bilang “ohh iya nanti tak telfokan” si hamid tiba-tiba ngasih aku uang 500k katanya buat tambahan kuliah. Kenapa ngasih aku uang ??? lagi-lagi dia bilang karna aku baik -.- dengan mudahnya aku menerima uang itu, dan dia memasukkan uang 500k pecahan 100k didalam tas depanku. Lagi-lagi aku kembali merem, mikirin masalah pribadi, sambil dengerin musik favorit.Si hamid nepuk pundakku lagi trus langsung nanya : 1. apa aja barang yang ada di tasku, 2. berapa uang di atmku, dan 3. berapa uang tunai yang ada di dompetku. Entah kenapa dalam keadaan sadar aku ngejawab pertanyaan 1 dan 2 dengan jujur. Anehnya aku dalam posisi sadar dan sedikit linglung setelah menjawab pertanyaan 1 dan 2. Pas pertanyaan ketiga aku jawab bohong. Segera setelah menjawab pertanyaan ketiga dalam hati aku bersholawat, baca ini itu yang aku bisa dan aku yakini. Si hamid mengajak aku turun di persimpangan terdekat dan meminta tolong untuk menelfonkan anaknya. Dengan mudahnya mulutku bilang “iya”. aku diajak turun dan dengan ringannya aku turun dari bis. Si hamid mengajakku duduk didepan mini market. Dia melotot aneh sedangkan aku masih bersholawat, membaca ayat kursi, dan bismil dalam hati berulang-ulang. Pikiranku sadar bahwa orang ini lagi ngendam aku ! aku hanya sedang tidak memahami diriku sendiri. Bagaimana bisa antara pikiran, hati, da kaki ini tidak kompak.
Turun dari bis …
Aku : pak, mana nomornya anak bapak ? sini saya telfokan
Hamid : iya sebentar yaa (gelagatnya mulai aneh gaes)
3 menit Hening
Hamid : ini nanti aku tambahin lagi, aku kasih kamu uang 1jt yaa.
Aku : lhoo buat apa pak ?? nggak usah. Saya niatnya ikhlas bantu bapak nelfonkan anak bapak. Ngga perlu ngasih uang lagi.
Hamid : kamu ini dikasih kok malah kayak gitu. aku ini kasih uang kamu karna kamu baik ! (nadanya agak tinggi gitu gaes, aku mulai mengkhawatirkan diriku sendiri)
Aku : lha bapak itu aneh tau gak sih -.-
Hamid : kamu itu yaa ! saya kasih uang ke kamu karna kamu anaknya baik sekarang malah gini. Sini uang yang 500k tadi kembalikan !!!
Aku : nih (dalam hati “nih orag gak bener !!” sambil tetep baca doa bismil dalam hati. Mengingat bapak ini laki-laki dan aku perempuan. Kekhawatiranku terhadap diriku sendiri lebih tinggi lagi. Seandainya aku lari, kalo aku dikejar gimana? Aku terus berpikir gimana caranya pergi dari kesialan semcam ini tanpa kurang suatu apapun.)
1 menit Hening
Hamid : (nepuk pundakku lagi) coba kamu ambil semua uangmu yang ada ATM kalo bener ada berarti saya percaya sama kamu, nanti aku tambah 1jt ya ~ tuturnya dengan manis
Aku : (dengan tegas aku menjawab) ngapain pak ?? saya niatnya mau bantu bapak kok malah sekarang bapak nyuruh saya mabil uang di ATM. Bapak percaya sama saya atau nggak, saya gak peduli -.- saya niatnya bantu bapak ikhlas. Gak perlu saya ambil-ambil uang di ATM ! gak masuk akal pak ! ga perlu kasih uang 1jt ke saya kata dosen saya “jangan pernah nerima apapaun lebih dari apa yang kamu usahakan” (ntah asal nyeplos aja gomong gitu. disitu aku mulai sadar betul bahwa pikiran, kaki, dan mulutku udah sinkron)
Hamid : kamu kok jawabnya kayak gitu, kayak anak kecil aja
Aku : lhaaah emang saya masih kecil kok.
Hamid : Coba pindah disebelah sana aja. disini terlau ramai
…. Pindah ke tempat pasar yang sepi,mau ngapain lagi nih orang pindah ke tempat yang sepi-sepi. Jalan sambil memegang handphone. aku hanya berfikir bagaimana caranya agaraku bisa lepas dari orang ini tanpa kehilangan suatu apapun. disekitar situ ada pos polisi tapi polisinya ga ada yang jaga. Sekalipun ada, aku ga punya cukup bukti yang menyatakan bahwa aku di gendam, dan tidak bisa menjelaskan bahwa si hamid ini pelakunya)
Aku : Mana nomornya biar saya telfonkan ! ( nada bicaraku mulai kesal)
Hamid : 089xxxxxxxxxxx (nyebut nomornya ngawur gitu)
Aku : Halooo, Assalamualaikum.(nomor yang ada putar, salah ! ngawur !! nomornya kebanyakan!! Dan aku bilang halo cuman pura-pura aja tapi si hamid langsung kaget gitu pas aku bilang halo, dia langsung menarik hp ku dan mematikannya).
Hamid : ini gimana cara nyalain sama buka pinnya tadi ?
Aku : (sambil merebut hpku dari genggamannya) wes wes pak gausah aneh-aneh. Udah yaa maki lama makin aneh. Sudah terserah bodo amat mau dijemput anakmu ato nggak !! (ongkos bisnya aku lempar ke arahnya, dan aku langsung lari gitu aja. aku sempat nengok si hamid juga berlari ke arahku. Allah allah allah begitu kataku sambil lari kedalam sebuah masjid).

Sesampainya aku dimasjid, kakiku mendadak lemah. Dan tiba-tiba aku menangis dan menghubungi salah seorang teman. Dalam tangisku aku bersyukur dan merasa lega. Aku baik-baik saja dan tidak kurang suatu apapun. 
Continue reading Self Story 4 Tips Anti Gendam