Sabtu, 16 Oktober 2021

Self Edu: Belajar investasi saham di Pasar Modal Mulai dari Nol

Satu tahun aku berganti tempat kerja, rasanya udah banyak banget hal yang aku lewati wkwkw. Aku sangat bersyukur karena bisa belajar banyak hal dan merasakan sendiri gimana sih masuk perusahaan yang masih Growth. Perusahaan yang semula private, namun saat ini udah berhasil tercatat di Bursa Efek Indonesia atau Go-Public. Tentunya, keberhasilan itu diraih atas kerja keras banyak pihak. Dalam hal ini, aku medapatkan amanah untuk menghandle seluruh data keuangan selama tiga tahun terakhir bekerjasama dengan Konsultan Akuntansi dan Konsultan perpajakan yang ditunjuk.

Terlibat langsung dalam proses IPO (Intial Public Offering) menjadi pengalaman yang berharga bagiku. Aku ngalami banget gimana rasanya kerja diluar jam kerja hanya demi menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait prospectus keuangan. Habislah gelap terbitlah terang. Setiap kerja keras yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, pasti akan menuai hasil yang baik. Alhamdulillah, setelah perusahaan tempatku bekerja berhasil menembus pasar modal Indonesia, aku mendapatkan bonus. Nah, bonus yang diberikan adalah 107 lot saham perusahaan dan 26 lot warran perusahaan dengan harga Base IPO.

Sejauh ini, aku memang belum menggunakan instrumen saham untuk rencana investasi jangka Panjang. Alasannya, karena aku udah nabung di reksanadana saham dan lebih merasa aman aja investasi disitu (Plus, belum ada duit buat investasi di pasar modal wkwkwk padahal 70% dari gaji alokasinya untuk investasi, the real frugal living). Pas dapet bonus berupa saham, mikirnya. “Oh yaudah, mungkin ini rejeki dari Allah bahwa udah saatnya aku membangun diversifikasi investasi dan belajar investasi saham di pasar modal.” Wkwkwkw dan yaaah, begitulah awalnya aku mulai belajar investasi di pasar modal hingga saat ini.

Dipostingan kali ini aku akan bercerita Langkah-langkah dasar yang harus dilakukan untuk mulai investasi di pasar modal based on my personal experience. Here we go!

Langkah ke-0: Modal

Namanya juga investasi, pasti butuh yang Namanya modal untuk diinvestasikan. Modal investasi saham menurutku ada tiga; 1) Uang, 2) Memantapkan hati buat 100% investasi, 3) Mau belajar dari orang-orang yang udah sukses investasi saham.

Kenapa harus ada uang? Ya kali, kita kan gabisa beli saham pake daun, jadi harus ada uang dingin yang disisihkan untuk investasi di pasar modal. Uang dingin adalah uang yang benar-benar masuk porsi investasi dalam jumlah waktu tertentu, untuk tujuan tertentu, dan memang tidak digunakan/diambil sampai tujuannya tercapai. Misalnya kalian punya tabungan, tapi sesekali masih sering diambil/digunakan pada saat kepepet, itu Namanya bukan uang dingin ya wkwkwk itu masih uang panas. Kalo belum punya uang dingin gimana? yaa bikin tabungan dana darurat dulu. Misalnya gaji 6.500.000, berarti dana darurat sedikitnya adalah 70% dari gaji. Persentase dana darurat ngga mesti 70% kok, bisa kalian atur sendiri sesuai kebutuhan. Setelah punya tabungan dana darurat, barulah bikin porsi uang dingin.

Setelah punya uang dingin, berikutnya adalah memantapkan hati buat investasi. Sejujurnya, ada banyak instrumen investasi keuangan. Saham adalah satu dari sekian banyak pilihan seperti reksadana, obligasi, pasar uang, dan Peer to Peer Lending (P2P). Yang Namanya investasi artinya menanam dana dalam jumlah dan waktu tertentu yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Nah, kalo udah niat dan memantapkan hati buat investasi saham, kuncinya harus sabar, yakin, dan jangan mudah panik. Jangan grusa-grusu menarik investasi kalo tujuan investasinya belum tercapai. Maksudnya gimana? Pergerakan harga saham itu fluktuatif pol, kadang bisa untung banget dan kadang bisa rugi banget. Trus kalo rugi gimana? Kalo investasinya ngga segera ditarik, jangan-jangan uangku hilang, lenyap? Nah ini, kalo pemikiran kayak gini masih muncul, artinya hatinya belum mantap buat investasi saham. Silahkan left chat aja wkwkwk Tapiiiiii, kalo pemikiran semacam itu udah terkubur silahkan baca paragraph dibawah.

Jangankan investasi, belanja online aja jugak ada risikonya. Udah terlanjur beli, eh pas barangnya dateng kualitas ga sesuai, ga cocok, warnanya beda dengan gambar, ukurannya kebesaran/kekecilan, ga sesuai ekspektasi. Namun, risiko itu bisa banget diminimalisir kan? Yap! kalian bisa lebih teliti dalam memeriksa review pelanggan sebelumnya, baca testimoni, lihat bintang dari toko yang bersangkutan, liat kapan terakhir kali toko tsb online, berapa jumlah produk yang terjual, chat sama penjualnya, responsive/engga.

Untuk meminimalisir kerugian dan memaksimalkan keuntungan dalam berinvestasi juga kurang lebih sama, pasti ada caranya yaitu belajar dan teliti. Orang-orang dengan nilai kekayaan terbesar didunia lewat jalur investasi saham udah banyak banget. Bukunya ada, orangnya ada, dan channel youtube yang membahasnya pun bertebaran. Aku jugak belajar dari mereka semua. Risiko rugi itu pasti akan tetap menghantui, tinggal pinter-pinternya kita belajar dan meminimalisir kerugian sampe jadi keuntungan yang maksimal.

Aku tidak akan skip Langkah ke-0 ini, karena ini dasar banget. Jika aku tidak mendapatkan bonus berupa saham, mungkin hingga saat ini aku juga ga bakal punya saham. Kenapa? Ya karena hatiku kurang mantap aja wkwkwk. Setelah dapet bonus berupa saham, alhamdulillah udah mulai lebih sering top-up karena yaaa beneran ngerasain se-enak itu dapet cuan dari investasi saham (meskipun masih investor retail/punya saham dalam jumlah kecil).

Langkah ke-1: Memilih Sekuritas

Seluruh proses pemilihan sekuritas yang aku pake udah diurus oleh perusahaan tempatku bekerja, jadi aku ngga terlalu inget detail prosesnya gimana (waktu itu aku udah disibukkan dengan urusan ini dan itu). Yang jelas, perusahaan tempatku bekerja pasti memilih sekuritas yang minim biaya dan memiliki berbagai keunggulan. Dalam hal ini, perusahaan bekerjasama dengan pihak ketiga yang disebut Korea Investment Sekuritas Indonesia (KISI). Selengkapnya tentang KISI bisa kalian baca disini.

Kalian bisa baca dan cari tau berapa fee yang dikenakan pada saat kalian membeli saham/menjual saham, berapa lama proses yang dibutuhkan dari daftar sampai dengan mulai berinvestasi, berapa lama proses penarikan dana (withdrawal), kemudian silahkan compare dengan beberapa sekuritas yang berbeda.

Setelah memilih sekuritas, pasti kalian akan diminta untuk menyiapkan KTP, NPWP, Materai, Foto halaman depan buku tabungan kalian, dan mengisi beberapa lembar formulir untuk pembukaan rekening RDN dan formulir untuk mendaftar sebagai nasabah di Pasar Modal (Kalo di KISI, ada 24 lembar form yang harus diisi dan dibaca dengan santuy). Tenang aja, semuanya yang urus sekuritas kok, kalian tinggal ngisi dan aktif tanya updatenya ke customer service (CS) yang dari awal menerima dan mengurus data kalian.


Setelah mendapatkan email diatas dari pihak sekuritas, berikutnya kalian akan mendapatkan akses untuk membeli dan menjual saham menggunakan software atau aplikasi yang disediakan oleh sekuritas. Kebetulan KISI sudah menyediakan versi PC dan mobile. Tinggal unduh dan install aja. Aku pribadi udah coba kedua versi, honestly lebih suka akses lewat PC.

Apakah proses diatas dikenakan biaya? Sejauh aku follow Instagram KISI, proses diatas tidak dikenakan biaya sama sekali. Sama halnya dengan ketika kalian buka rekening tabungan di bank. Hanya dengan menyetorkan uang 100rb sebagai setoran awal minimal, kalian udah bisa dapet rekening, ATM, dan akses M-Banking. Nah, di KISI ini juga gitu. Kalian tinggal setor 100rb sebagai setoran awal/dana mengendap di rekening RDN, nanti bakal dapet akses KOINS via PC atau Mobile. Yuk nabung saham wwkwkw. ~slebewww

Nama aplikasinya emang agak rancu, tapi ini bukan seperti koin-koin yang diperdagangkan secara online yaa, beda dengan bitc*ins, Bin*mo, D*gekoins, F*rex, Crypt*. Bukan yaaaa bukan yang ituuuuu. Bukan digunakan untuk jual beli mata uang, tapi ini NYATA jual beli saham perseroan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Nah, kalo ada pihak yang ngasih iming-iming naruh uang sejuta bisa jadi sepuluh juta dalam waktu sekejap berkedok investasi, itu udah pasti penipuan. Kalo bisa bener begitu, pasti semua orang udah pada kaya dong, gausa kerja wkwkwkw. Edukasi finansial itu penting, makanya jangan keseringan nonton tik-tok sampe lupa belajarnya.

Langkah ke-2: Mulai top up

 Setelah berhasil punya rekening RDN dan bisa akses software untuk investasi saham, kalian bisa top-up uang dingin yang diawal udah disiapkan. Jangan lupa rutin top-up supaya tujuan investasinya semakin cepat tercapai.

Diawal, aku skip Langkah ke-2 soalnya tanpa top-up, aku udah dapet 107 lot saham dan 26 lot warran. Kalo dirupiahkan yaa kurang lebih Rp. 2.800.000 saham, dan Rp. 700.000 warran. Saat lagi ARA, aku memutuskan untuk menjual seluruh saham perusahaan yang diberikan kepadaku wkwkwkw  (Auto Rejection Atas, alias aku pasang harga jual tinggi pun, langsung ada yang mau ngebeli/laku tinggi). Namanya juga bonus, terserah dong mau di-keep atau diapain. Oke, mumpung harga lagi ARA, aku jual 107 lot saham yang semula nilainya Rp. 2.800.000 jadi laku Rp. 5.200.000 (sungguh keputusan finansial yang bijaksana sekali, mengingat saat ini harga saham perusahaan per 15-10-2021 lagi ARB/kebalikan ARA, hiks).

Dari dulu memang hatiku belum mantap untuk investasi saham, jadi rencana jual ini sudah ada sejak awal ada info bonus berupa saham perusahaan. Kalopun tak jual, larinya bakal ke reksadana/emas. Namun, hati kecilku tiba-tiba menjerit dengan percaya diri wkwkwk “Gak, Sel! Sebagai alumni mahasiswi yang dulunya pernah ikut organisasi KSPM (Kelompok Studi Pasar Modal), ini udah saatnya! Kamu harus belajar investasi saham. Bismillah.”

Anggaplah, proses jual saham yang semula bonus ini adalah proses top-up wkwkwk.

Langkah ke-3: Mempelajari segala hal yang penting sebelum terjun langsung

Setiap pulang kerja, aku nonton youtube, baca berbagai artikel dan buku tentang gimana cara beli saham yang bisa memberikan keuntungan yang signifikan, kapan waktu yang tepat buat beli saham, apa aja faktor yang perlu perhatikan sebelum membangun portofolio saham, apakah harga saham emiten hari ini lagi mahal atau lagi murah, apa itu Analisa kualitatif dan kuantitatif dalam investasi saham, gimana caranya liat poin penting annual report dan laporan keuangan perusahaan, dan banyak hal.

Semua pertanyaan yang muncul di otakku harus bertemu dengan jodohnya, jodohnya yaa jawaban yang tepat. Sebelum ketemu jawaban yang tepat, aku ga bakal berani ngasal/nekat terjun langsung investasi di saham. Beberapa kesimpulan hasil belajarku bisa kalian baca di highlight Instagram @selfiana_hanafi. Aku juga bagiin worksheet tentang  gimana step beli saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia melalui berbagai filter dan pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.

Oiya, saran aja nih. Sebaiknya hindari dulu gabung/masuk ke grup telegram jika niatnya memang mau belajar. Mending belajar sendiri dulu, baca buku aja jangan baca komen. Puaskan rasa penasaran itu by yourself. Hindari baca komen-komen kenaikan/penurunan harga saham yang tidak bisa dipertanggung jawabkan, karna hal itu akan sangat nge-distract proses belajar kalian, bukannya makin pinter malah makin was-was. Bahaya kalo itu mempengaruhi keputusan finansial kalian. Liat harga saham turun, langsung was was, langsung panik. Dibumbui sama komen-komen orang yang kalian ga kenal siapa mereka, pendidikannya gimana, atas dasar apa dia berkomentar demikian langsung cutloss, Lha kalo sampe kayak gini, berarti ini ndak cerdas namanya.

Langkah ke-4: Familiar dengan Pasar Modal Indonesia sampai fitur software/aplikasi yang digunakan

Perlu kalian ketahui bahwa satuan dalam jual beli saham adalah Lot. 1 Lot sama dengan 100 lembar saham. Misalnya kalian mau beli saham BBNI, harga per lembarnya adalah Rp. 4.900, maka uang yang harus disediakan minimal Rp. 490.000 (harga Rp.4.900 dikali 100/1 Lot). Contoh lain, harga saham PWON per lembarnya Rp.500, maka uang yang harus disediakan minimal Rp. 50.000 (harga Rp. 500 dikali 100/1 Lot), kalo mau beli 8 lot yaa silahkan dikalikan sendiri. Jadi kalian gabisa beli 1 Lot setengah yaa wkwkwk.

Kalian juga mesti paham bahwa baik melalui aplikasi mobile/PC, kalian akan mendapati kode-kode yang terdiri dari 4 huruf seperti; PGAS, ANTM, BBNI, OILS, PWON, UNVR, ICBP, KLBF. Nah, kode-kode ini adalah identitas perusahaan yang sahamnya sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Masing-masing sekuritas pasti memiliki perbedaan fitur, maka kenali fitur yang disediakan oleh sekuritas yang kalian pilih. Sambil menyelami Langkah ke-4, silahkan utek-utek apa aja isi softwarenya. Apa keunggulannya, baca manual booknya, kalo masih belum paham bisa lihat tutorial videonya, kalo masih bingung silahkan tanya ke helpdesk sampe jelas. Pastikan sebelum bertanya kalian udah baca/minimal cari tahu dulu. Gimana cara deposit uang, gimana cara melakukan penarikan dana, gimana caranya ubah harga (amend), gimana caranya baca berita terkini dari masing-masing perusahaan. Seru deh pokonya.

Langkah ke-5: Bikin watchlist saham-saham perusahaan blue chip

Setelah mengumpulkan berbagai informasi penting dan sudah menguasai fiturnya, selanjutnya adalah bikin watchlist saham-saham perusahaan yang menjanjikan. Yang dimaksud dengan saham perusahaan blue chip ini adalah saham perusahaan yang track recordnya selalu baik baik dari segi teknikal dan fundamental. Gunanya bikin watchlist adalah melakukan update ketika ingin melakukan pembelian, update apanya? Kalian bisa download worksheet yang aku sebutkan di Langkah ke-4 secara gratis, kemudian silahkan lakukan update sesuai tanggal dimana kalian akan membeli saham, sehingga kalian bisa beli saham perusahaan yang oke, disaat harga lagi murah-murahnya.

Ingat, Harga saham turun belum tentu murah. Saham dikatakan mahal atau murah itu ada banyak faktornya, salah satunya adalah Harga pasar (Fair value) < Nilai buku (Book Value). Nah, fenomena ini disebut juga dengan istilah discount. Ringkasnya ada di worksheet.

Langkah ke-6: Semangat bekerja untuk top-up

Yap! Ketika Langkah ke-0 sampai ke-6 sudah berhasil dilalui, berikutnya kalian tinggal santuy2 aja. Biarkan passive income bekerja untuk kalian. Top-up per bulan sesuai dengan finansial planning, kemudian pastikan kebutuhan keseharian tetap aman terkendali tidak kurang suatu apapun.

Dari Bonus aja, semula nilainya 2.800.000, meningkat jadi 5.200.000, kemudian aku gunakan untuk membangun portofolio saham beberapa perusahaan dengan berbagai Analisa dan pertimbangan. Per 15 Oktober 2021, nilainya meningkat jadi 6.300.000. Jika dirupiahkan tentu saja masih terbilang sangat kecil, namun hikmahnya adalah tetap harus belajar, sabar, dan jangan mudah panik. Ketika sudah belajar, harus selalu muncul pertanyaan baru yang membuat kalian semakin ingin belajar. Aku tidak meletakkan investasi dalam satu instrumen keuangan, melainkan ke banyak tempat (diversifikasi). Semakin bervariatif, semakin kecil pula risiko ruginya. Meski nantinya kalian sudah mulai bisa dan memiliki history yang baik dalam invenstasi saham, jangan sampe semuanya diletakkan di dalam satu instrumen aja. Artinya, jika ada instrumen investasi baru, jangan meninggalkan yang lama atau mengambil yang lama untuk ditempatkan ke yang baru seluruhnya. Biarkan tetap pada tempatnya. Kalo bisa malah bertambah, kalo belum bisa bertambah ya dibagi dulu.  

Semangat berinvestasi,

Ditulis oleh aku yang lagi makan sayur lodeh,

Selfiana Hanafi.






Continue reading Self Edu: Belajar investasi saham di Pasar Modal Mulai dari Nol