Satu tahun aku berganti tempat kerja, rasanya udah banyak banget hal yang aku lewati wkwkw. Aku sangat bersyukur karena bisa belajar banyak hal dan merasakan sendiri gimana sih masuk perusahaan yang masih Growth. Perusahaan yang semula private, namun saat ini udah berhasil tercatat di Bursa Efek Indonesia atau Go-Public. Tentunya, keberhasilan itu diraih atas kerja keras banyak pihak. Dalam hal ini, aku medapatkan amanah untuk menghandle seluruh data keuangan selama tiga tahun terakhir bekerjasama dengan Konsultan Akuntansi dan Konsultan perpajakan yang ditunjuk.
Terlibat
langsung dalam proses IPO (Intial Public Offering) menjadi pengalaman
yang berharga bagiku. Aku ngalami banget gimana rasanya kerja diluar jam kerja
hanya demi menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait prospectus keuangan. Habislah
gelap terbitlah terang. Setiap kerja keras yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh, pasti akan menuai hasil yang baik. Alhamdulillah, setelah
perusahaan tempatku bekerja berhasil menembus pasar modal Indonesia, aku
mendapatkan bonus. Nah, bonus yang diberikan adalah 107 lot saham perusahaan
dan 26 lot warran perusahaan dengan harga Base IPO.
Sejauh ini, aku
memang belum menggunakan instrumen saham untuk rencana investasi jangka
Panjang. Alasannya, karena aku udah nabung di reksanadana saham dan lebih
merasa aman aja investasi disitu (Plus, belum ada duit buat investasi di pasar
modal wkwkwk padahal 70% dari gaji alokasinya untuk investasi, the real frugal
living). Pas dapet bonus berupa saham, mikirnya. “Oh yaudah, mungkin ini rejeki
dari Allah bahwa udah saatnya aku membangun diversifikasi investasi dan belajar
investasi saham di pasar modal.” Wkwkwkw dan yaaah, begitulah awalnya aku mulai
belajar investasi di pasar modal hingga saat ini.
Dipostingan kali
ini aku akan bercerita Langkah-langkah dasar yang harus dilakukan untuk mulai
investasi di pasar modal based on my personal experience. Here we go!
Langkah ke-0:
Modal
Namanya juga
investasi, pasti butuh yang Namanya modal untuk diinvestasikan. Modal investasi
saham menurutku ada tiga; 1) Uang, 2) Memantapkan hati buat 100% investasi, 3)
Mau belajar dari orang-orang yang udah sukses investasi saham.
Kenapa harus ada
uang? Ya kali, kita kan gabisa beli saham pake daun, jadi harus ada uang dingin
yang disisihkan untuk investasi di pasar modal. Uang dingin adalah uang yang
benar-benar masuk porsi investasi dalam jumlah waktu tertentu, untuk tujuan
tertentu, dan memang tidak digunakan/diambil sampai tujuannya tercapai. Misalnya
kalian punya tabungan, tapi sesekali masih sering diambil/digunakan pada saat
kepepet, itu Namanya bukan uang dingin ya wkwkwk itu masih uang panas. Kalo
belum punya uang dingin gimana? yaa bikin tabungan dana darurat dulu. Misalnya
gaji 6.500.000, berarti dana darurat sedikitnya adalah 70% dari gaji. Persentase
dana darurat ngga mesti 70% kok, bisa kalian atur sendiri sesuai kebutuhan. Setelah
punya tabungan dana darurat, barulah bikin porsi uang dingin.
Setelah punya
uang dingin, berikutnya adalah memantapkan hati buat investasi. Sejujurnya, ada
banyak instrumen investasi keuangan. Saham adalah satu dari sekian banyak
pilihan seperti reksadana, obligasi, pasar uang, dan Peer to Peer Lending
(P2P). Yang Namanya investasi artinya menanam dana dalam jumlah dan waktu
tertentu yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Nah, kalo udah niat dan
memantapkan hati buat investasi saham, kuncinya harus sabar, yakin, dan jangan
mudah panik. Jangan grusa-grusu menarik investasi kalo tujuan investasinya
belum tercapai. Maksudnya gimana? Pergerakan harga saham itu fluktuatif pol,
kadang bisa untung banget dan kadang bisa rugi banget. Trus kalo rugi gimana? Kalo
investasinya ngga segera ditarik, jangan-jangan uangku hilang, lenyap? Nah ini,
kalo pemikiran kayak gini masih muncul, artinya hatinya belum mantap buat
investasi saham. Silahkan left chat aja wkwkwk Tapiiiiii, kalo pemikiran
semacam itu udah terkubur silahkan baca paragraph dibawah.
Jangankan
investasi, belanja online aja jugak ada risikonya. Udah terlanjur beli, eh pas
barangnya dateng kualitas ga sesuai, ga cocok, warnanya beda dengan gambar,
ukurannya kebesaran/kekecilan, ga sesuai ekspektasi. Namun, risiko itu bisa
banget diminimalisir kan? Yap! kalian bisa lebih teliti dalam memeriksa review
pelanggan sebelumnya, baca testimoni, lihat bintang dari toko yang
bersangkutan, liat kapan terakhir kali toko tsb online, berapa jumlah produk
yang terjual, chat sama penjualnya, responsive/engga.
Untuk meminimalisir
kerugian dan memaksimalkan keuntungan dalam berinvestasi juga kurang lebih sama,
pasti ada caranya yaitu belajar dan teliti. Orang-orang dengan nilai kekayaan
terbesar didunia lewat jalur investasi saham udah banyak banget. Bukunya ada,
orangnya ada, dan channel youtube yang membahasnya pun bertebaran. Aku jugak belajar
dari mereka semua. Risiko rugi itu pasti akan tetap menghantui, tinggal pinter-pinternya
kita belajar dan meminimalisir kerugian sampe jadi keuntungan yang maksimal.
Aku tidak akan
skip Langkah ke-0 ini, karena ini dasar banget. Jika aku tidak mendapatkan
bonus berupa saham, mungkin hingga saat ini aku juga ga bakal punya saham.
Kenapa? Ya karena hatiku kurang mantap aja wkwkwk. Setelah dapet bonus berupa
saham, alhamdulillah udah mulai lebih sering top-up karena yaaa beneran ngerasain
se-enak itu dapet cuan dari investasi saham (meskipun masih investor retail/punya
saham dalam jumlah kecil).
Langkah ke-1:
Memilih Sekuritas
Seluruh proses
pemilihan sekuritas yang aku pake udah diurus oleh perusahaan tempatku bekerja,
jadi aku ngga terlalu inget detail prosesnya gimana (waktu itu aku udah disibukkan
dengan urusan ini dan itu). Yang jelas, perusahaan tempatku bekerja pasti
memilih sekuritas yang minim biaya dan memiliki berbagai keunggulan. Dalam hal
ini, perusahaan bekerjasama dengan pihak ketiga yang disebut Korea Investment
Sekuritas Indonesia (KISI). Selengkapnya tentang KISI bisa kalian baca disini.
Kalian bisa baca
dan cari tau berapa fee yang dikenakan pada saat kalian membeli saham/menjual
saham, berapa lama proses yang dibutuhkan dari daftar sampai dengan mulai berinvestasi,
berapa lama proses penarikan dana (withdrawal), kemudian silahkan compare
dengan beberapa sekuritas yang berbeda.
Setelah memilih
sekuritas, pasti kalian akan diminta untuk menyiapkan KTP, NPWP, Materai, Foto
halaman depan buku tabungan kalian, dan mengisi beberapa lembar formulir untuk
pembukaan rekening RDN dan formulir untuk mendaftar sebagai nasabah di Pasar
Modal (Kalo di KISI, ada 24 lembar form yang harus diisi dan dibaca dengan
santuy). Tenang aja, semuanya yang urus sekuritas kok, kalian tinggal ngisi dan
aktif tanya updatenya ke customer service (CS) yang dari awal menerima
dan mengurus data kalian.
Setelah
mendapatkan email diatas dari pihak sekuritas, berikutnya kalian akan
mendapatkan akses untuk membeli dan menjual saham menggunakan software atau aplikasi
yang disediakan oleh sekuritas. Kebetulan KISI sudah menyediakan versi PC dan mobile.
Tinggal unduh dan install aja. Aku pribadi udah coba kedua versi, honestly
lebih suka akses lewat PC.
Apakah proses diatas
dikenakan biaya? Sejauh aku follow Instagram KISI, proses diatas tidak
dikenakan biaya sama sekali. Sama halnya dengan ketika kalian buka rekening
tabungan di bank. Hanya dengan menyetorkan uang 100rb sebagai setoran awal
minimal, kalian udah bisa dapet rekening, ATM, dan akses M-Banking. Nah, di
KISI ini juga gitu. Kalian tinggal setor 100rb sebagai setoran awal/dana
mengendap di rekening RDN, nanti bakal dapet akses KOINS via PC atau Mobile. Yuk
nabung saham wwkwkw. ~slebewww
Nama aplikasinya
emang agak rancu, tapi ini bukan seperti koin-koin yang diperdagangkan secara
online yaa, beda dengan bitc*ins, Bin*mo, D*gekoins, F*rex, Crypt*. Bukan yaaaa
bukan yang ituuuuu. Bukan digunakan untuk jual beli mata uang, tapi ini NYATA jual
beli saham perseroan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan diawasi
oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Nah, kalo ada pihak
yang ngasih iming-iming naruh uang sejuta bisa jadi sepuluh juta dalam waktu
sekejap berkedok investasi, itu udah pasti penipuan. Kalo bisa bener begitu, pasti
semua orang udah pada kaya dong, gausa kerja wkwkwkw. Edukasi finansial itu
penting, makanya jangan keseringan nonton tik-tok sampe lupa belajarnya.
Langkah ke-2:
Mulai top up
Setelah berhasil punya rekening RDN dan bisa
akses software untuk investasi saham, kalian bisa top-up uang dingin
yang diawal udah disiapkan. Jangan lupa rutin top-up supaya tujuan
investasinya semakin cepat tercapai.
Diawal, aku skip
Langkah ke-2 soalnya tanpa top-up, aku udah dapet 107 lot saham dan 26
lot warran. Kalo dirupiahkan yaa kurang lebih Rp. 2.800.000 saham, dan Rp. 700.000
warran. Saat lagi ARA, aku memutuskan untuk menjual seluruh saham perusahaan
yang diberikan kepadaku wkwkwkw (Auto
Rejection Atas, alias aku pasang harga jual tinggi pun, langsung ada yang mau
ngebeli/laku tinggi). Namanya juga bonus, terserah dong mau di-keep atau
diapain. Oke, mumpung harga lagi ARA, aku jual 107 lot saham yang semula nilainya
Rp. 2.800.000 jadi laku Rp. 5.200.000 (sungguh keputusan finansial yang
bijaksana sekali, mengingat saat ini harga saham perusahaan per 15-10-2021 lagi
ARB/kebalikan ARA, hiks).
Dari dulu memang
hatiku belum mantap untuk investasi saham, jadi rencana jual ini sudah ada
sejak awal ada info bonus berupa saham perusahaan. Kalopun tak jual, larinya bakal
ke reksadana/emas. Namun, hati kecilku tiba-tiba menjerit dengan percaya diri
wkwkwk “Gak, Sel! Sebagai alumni mahasiswi yang dulunya pernah ikut organisasi
KSPM (Kelompok Studi Pasar Modal), ini udah saatnya! Kamu harus belajar
investasi saham. Bismillah.”
Anggaplah,
proses jual saham yang semula bonus ini adalah proses top-up wkwkwk.
Langkah ke-3:
Mempelajari segala hal yang penting sebelum terjun langsung
Setiap pulang kerja,
aku nonton youtube, baca berbagai artikel dan buku tentang gimana cara beli
saham yang bisa memberikan keuntungan yang signifikan, kapan waktu yang tepat
buat beli saham, apa aja faktor yang perlu perhatikan sebelum membangun
portofolio saham, apakah harga saham emiten hari ini lagi mahal atau lagi murah,
apa itu Analisa kualitatif dan kuantitatif dalam investasi saham, gimana caranya
liat poin penting annual report dan laporan keuangan perusahaan, dan banyak hal.
Semua pertanyaan
yang muncul di otakku harus bertemu dengan jodohnya, jodohnya yaa jawaban yang
tepat. Sebelum ketemu jawaban yang tepat, aku ga bakal berani ngasal/nekat terjun
langsung investasi di saham. Beberapa kesimpulan hasil belajarku bisa kalian
baca di highlight Instagram @selfiana_hanafi. Aku juga bagiin worksheet tentang
gimana step beli saham perusahaan yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia melalui berbagai filter dan pertimbangan
kuantitatif dan kualitatif.
Oiya, saran aja
nih. Sebaiknya hindari dulu gabung/masuk ke grup telegram jika niatnya memang mau
belajar. Mending belajar sendiri dulu, baca buku aja jangan baca komen. Puaskan
rasa penasaran itu by yourself. Hindari baca komen-komen kenaikan/penurunan
harga saham yang tidak bisa dipertanggung jawabkan, karna hal itu akan sangat
nge-distract proses belajar kalian, bukannya makin pinter malah makin
was-was. Bahaya kalo itu mempengaruhi keputusan finansial kalian. Liat harga
saham turun, langsung was was, langsung panik. Dibumbui sama komen-komen orang
yang kalian ga kenal siapa mereka, pendidikannya gimana, atas dasar apa dia
berkomentar demikian langsung cutloss, Lha kalo sampe kayak gini, berarti
ini ndak cerdas namanya.
Langkah ke-4:
Familiar dengan Pasar Modal Indonesia sampai fitur software/aplikasi yang
digunakan
Perlu kalian
ketahui bahwa satuan dalam jual beli saham adalah Lot. 1 Lot sama dengan 100
lembar saham. Misalnya kalian mau beli saham BBNI, harga per lembarnya adalah Rp.
4.900, maka uang yang harus disediakan minimal Rp. 490.000 (harga Rp.4.900
dikali 100/1 Lot). Contoh lain, harga saham PWON per lembarnya Rp.500, maka
uang yang harus disediakan minimal Rp. 50.000 (harga Rp. 500 dikali 100/1 Lot),
kalo mau beli 8 lot yaa silahkan dikalikan sendiri. Jadi kalian gabisa beli 1
Lot setengah yaa wkwkwk.
Kalian juga mesti
paham bahwa baik melalui aplikasi mobile/PC, kalian akan mendapati kode-kode yang
terdiri dari 4 huruf seperti; PGAS, ANTM, BBNI, OILS, PWON, UNVR, ICBP, KLBF.
Nah, kode-kode ini adalah identitas perusahaan yang sahamnya sudah tercatat di
Bursa Efek Indonesia.
Masing-masing
sekuritas pasti memiliki perbedaan fitur, maka kenali fitur yang disediakan
oleh sekuritas yang kalian pilih. Sambil menyelami Langkah ke-4, silahkan
utek-utek apa aja isi softwarenya. Apa keunggulannya, baca manual booknya, kalo
masih belum paham bisa lihat tutorial videonya, kalo masih bingung silahkan
tanya ke helpdesk sampe jelas. Pastikan sebelum bertanya kalian udah baca/minimal
cari tahu dulu. Gimana cara deposit uang, gimana cara melakukan penarikan dana,
gimana caranya ubah harga (amend), gimana caranya baca berita terkini
dari masing-masing perusahaan. Seru deh pokonya.
Langkah ke-5:
Bikin watchlist saham-saham perusahaan blue chip
Setelah mengumpulkan
berbagai informasi penting dan sudah menguasai fiturnya, selanjutnya adalah
bikin watchlist saham-saham perusahaan yang menjanjikan. Yang dimaksud
dengan saham perusahaan blue chip ini adalah saham perusahaan yang track
recordnya selalu baik baik dari segi teknikal dan fundamental. Gunanya bikin watchlist
adalah melakukan update ketika ingin melakukan pembelian, update apanya?
Kalian bisa download worksheet yang aku sebutkan di Langkah ke-4 secara
gratis, kemudian silahkan lakukan update sesuai tanggal dimana kalian akan
membeli saham, sehingga kalian bisa beli saham perusahaan yang oke, disaat
harga lagi murah-murahnya.
Ingat, Harga
saham turun belum tentu murah. Saham dikatakan mahal atau murah itu ada banyak
faktornya, salah satunya adalah Harga pasar (Fair value) < Nilai buku
(Book Value). Nah, fenomena ini disebut juga dengan istilah discount.
Ringkasnya ada di worksheet.
Langkah ke-6:
Semangat bekerja untuk top-up
Yap! Ketika Langkah
ke-0 sampai ke-6 sudah berhasil dilalui, berikutnya kalian tinggal santuy2 aja.
Biarkan passive income bekerja untuk kalian. Top-up per bulan sesuai
dengan finansial planning, kemudian pastikan kebutuhan keseharian tetap aman
terkendali tidak kurang suatu apapun.
Dari Bonus aja, semula
nilainya 2.800.000, meningkat jadi 5.200.000, kemudian aku gunakan untuk membangun
portofolio saham beberapa perusahaan dengan berbagai Analisa dan pertimbangan. Per
15 Oktober 2021, nilainya meningkat jadi 6.300.000. Jika dirupiahkan tentu saja
masih terbilang sangat kecil, namun hikmahnya adalah tetap harus belajar,
sabar, dan jangan mudah panik. Ketika sudah belajar, harus selalu muncul
pertanyaan baru yang membuat kalian semakin ingin belajar. Aku tidak meletakkan
investasi dalam satu instrumen keuangan, melainkan ke banyak tempat (diversifikasi).
Semakin bervariatif, semakin kecil pula risiko ruginya. Meski nantinya kalian
sudah mulai bisa dan memiliki history yang baik dalam invenstasi saham, jangan sampe
semuanya diletakkan di dalam satu instrumen aja. Artinya, jika ada instrumen
investasi baru, jangan meninggalkan yang lama atau mengambil yang lama untuk
ditempatkan ke yang baru seluruhnya. Biarkan tetap pada tempatnya. Kalo bisa
malah bertambah, kalo belum bisa bertambah ya dibagi dulu.
Semangat
berinvestasi,
Ditulis oleh aku
yang lagi makan sayur lodeh,
Selfiana Hanafi.